Misteri Danau Rana Mese. (Z Creators/Theofilia Tanja)
Masyarakat di luar Pulau Flores mungkin sedikit asing mendengar Danau Rana Mese, akan tetapi bagi penduduk Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur serta sekitarnya, nama danau ini langsung bikin merinding.
Danau Rana Mese merupakan hasil letusan Gunung Ranaka yang terletak di Desa Golo Loni, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT.
Danau Rana Mese juga banyak disebut sebagai danau tengah hutan oleh warga lokal. Pasalnya Danau Rana Mese ini memang terletak ditengah hutan dan pepohonan lebat yang mengelilinginya.
Baca juga: Momen Horor Lala Dengar Suara Cewek Cekikikan di Danau, Serem Speadboat Tiba-tiba Mati
Hawa di Danau Rana Mese sangat tenang, segar, dan memanjakan mata.
Nama Rana Mese sendiri dalam bahasa Manggarai terdiri dari dua kata, yakni rana berarti danau dan mese berarti besar, sehingga Rana Mese dapat diartikan danau besar, yang mencerminkan ukuran danaunya itu sendiri.
Dibalik aliran airnya yang tenang, Danau Rana Mese ternyata menyimpan cerita mistis yang membuat bulu kuduk berdiri.
Menurut legenda turun temurun dan sudah menjadi kepercayaan warga setempat, Danau Rana Mese dihuni oleh makhluk halus yang dalam bahasa lokal disebut darat.
Darat ini dideskripsikan sebagai jin berwujud perempuan yang dipercaya menjadi penjaga danau. Para pengunjung dilarang untuk berenang di danau, karena sebelumnya pernah ada kasus tenggelam sebanyak 2 kali yang dialami oleh seorang pelajar SMP.
Berita ini dibenarkan oleh Siprianus (47 tahun) yang merupakan warga Desa Golo Loni, bahwa kejadian tenggelam di Danau Rana Mese adalah benar adanya.
“Iya betul, tahun 2017 lalu memang ada dua orang yang tenggelam ketika mencoba berenang di danau ini. Sebenarnya sudah ada larangan keras untuk tidak berenang, tapi tidak diindahkan, ya begini lah jadinya”, ungkap Siprianus kepada Z Creators.
Siprianus pun menambahkan bahwa para warga lokal di sini juga percaya tenggelamnya kedua korban ini berkaitan dengan keberadaan darat sebagai penunggu dan penjaga danau.
"Kaki mereka ditarik dari bawah oleh darat" tambahnya.
Cerita ini tentu menambah kesan horror dan mistis yang seolah sudah melekat kuat dengan Danau Rana Mese. Terlebih keadaan permukaan danau yang selalu bersih dan tenang tanpa sehelai daun pun menjadi hal yang diluar nalar.
Pasalnya, danau ini dikelilingi oleh pepohonan besar nan rimbun, namun dedaunan dari pohon-pohon tersebut tidak terjatuh ke permukaan danau melainkan hanya jatuh di tanah sekitarnya, sehingga air danau tetap kelihatan bersih.
Baca juga: Sanghyang Heuleut, Danau Eksotis di Bandung Cocok untuk Melepas Penat
Padahal, daerah sekitarnya dikenal sebagai daerah yang sering hujan dan berangin sehingga tidak mungkin jika dedaunan tidak terjatuh di permukaan danau yang luas.
Ketika menjelang malam, suasana di sekitar danau maupun jalan raya yang melintasi kawasan danau menjadi semakin mencekam.
Pasalnya udara dingin menusuk kulit serta kabut lebat yang melingkupi daerah sekitar membuat jarak pandang berkendara menjadi semakin pendek dan tentunya suasana terasa semakin mencekam dan horor.
Para pengendara yang berkendara malam hari melewati Rana Mese dilarang untuk berkata kasar serta wajib membunyikan bel kendaraan sebanyak 3 kali. Hal ini di percaya sebagai ungkapan ‘permisi’ meminta ijin untuk melewati Rana Mese agar menghindari hal-hal buruk selama perjalanan.
Namun, terlepas dari segala kisah mistisnya, Danai Rana Mese adalah obyek wisata alam kebanggaan warga setempat yang masuk dalam Tempat Wisata Alam (TWA) Ruteng.
Tempat ini menawarkan ketenangan bagi orang-orang yang ingin istirahat sejenak dari hiruk pikuk kota. Udaranya yang segar dan hawa yang dingin membuat siapapun akan betah berlama-lama. Tapi ingat, jangan sampai malam ya!
Artikel Menarik Lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: