Selain Kuntilanak atau Gederuwo, Indonesia juga memiliki makhluk gaib urban legend yang disebut Tuyul. Berbeda dengan dua setan yang dinilai sangat menakutkan, tuyul lebih banyak digambarkan sebagai sosok pencuri yang tak kasat mata yang mengincar uang.
Beberapa literatur sejarah menyembutkan kemunculannya seiring dengan adanya kesenjangan sosial di dalam masyarakat.
Konsep tuyul ini juga pernah diteliti oleh ahli sejarahwan serta antropologi terkenal. Beberapa fakta menarik tentan tuyul pun diungkap dengan gamblang.
Berikut ini beberapa fakta tentang tuyul yang telah disusun oleh Indozone.
Baca Juga: Heboh Video Penangkapan Tuyul saat Siang Hari di Cirebon
Dikutip dari beberapa sumber, tuyul merupakan makhluk spiritual yang digunakan untuk mencari kekayaan atau pesugihan ilmu hitam bagi orang yang putus harapan karena duniawi.
Dalam mitologi pulau Jawa dan sekitarnya, adalah makhluk halus berwujud orang kerdil atau anak kecil dengan kepala gundul, yang dipercaya dapat mencuri uang untuk tuannya. Mitos mengenai setan gundul pencuri uang sudah ada sejak tahun 1890-an, namun istilah tuyul baru muncul sekitar tahun 1929 setelah krisis ekonomi Depresi Besar.
Sosok hantu penghasil uang sudah diceritakan sekilas oleh G.W.J. Drewes dalam Verboden rijkdom: Een bijdrage tot de kennis van het voolksgeloof op Java en Madoera yang dimuat dalam Djawa 9 tahun 1929.
Hantu penghasil uang tersebut disebut dengan nama setan gundul. Mitos keberadaan setan gundul ini menjadi populer sebagai makhluk penghasil uang dengan sekejap.
Dalam video Youtube Guru Gembul, ia mengemukakan sebuah hipotesa tentang tentaran Jepang yang datang ke Indonesia pada 1928.
Jepang mengirimkan mata-mata mereka ke Indonesia, yang sebelumnya mereka telah kontak dengan orang-orang Korea.
"Jadi sejak tahun 1927 itu, mereka mengirimkan mata-mata ke Indonesia padahal mereka sebelumnya telah kontak dengan orang-orang Korea," ucap Guru Gembul, seperti dikutip dalam podcast Deddy Corbuzier.
"Dan di Korea itu ada hantu pencuri uang namanya Doyoel, yang Doyeol itu dalam terjemahan, dalam berbagai translasi dari Korea ke Jepang, dari Jepang ke Indonesia kemudian berubah menjadi Tuyul," katanya.
Istilah tuyul muncul menggantikan setan gundul dan populer hingga sekarang.
Salah satu penemu tuyul pertama kali adalah seorang ahli antropolog asal Amerika bernama Clifford Geertz. Geertz adalah sarjana pertama yang memberikan gambaran secara rinci tentang tuyul, mulai dari kegiatan, siapa yang memiliki dan cara mendapatkannya.
Geertz meneliti sebuah kota kecil di Mojokuto, Kota Pare, Kediri, Jawa Timur pada era 1950-an. Ia menemui seorang tukang kayu yang menceritakan tentang makhluk halus dan klasifikasinya, yaitu memedi, lelembut, dna tuyul.
"Tuyul menyerupai anak-anak ini, hanya mereka bukan manusia tetapi anak-anak makhluk halus. Mereka tidak mengganggu, menakut-nakuti atau membuat orang sakit; sebaliknya mereka sangat disenangi oleh manusia karena membuatnya jadi kaya,"
Sejarawan berpendapat bahwa awalnya tuyul muncul akibat kesenjangan sosial antara kalangan masyarakat yang agraris dengan tuan tanah dan pedagang. Bantuan makhlus halus dianggap sebagai cara paling mudah untuk menjelaskan segala urusan perniagaan yang semakin rumit bagi rakyat di perdesaan yang masih tradisional.
Banyak orang yang ingin cepat kaya mulai memelihara tuyul, walaupun hal tersebut masih terjadi perdebatan.
Tuyul diyakini bisa dipelihara asalkan melalukan berbagai ritual pesugihan ilmu hitam dan pemliharanya pun harus menyediakan ruangan khusus.
Dalam video Youtube channel Kelung Montro ada beberapa langkah agar bisa memelihara tuyul. Salah satu syaratnya adalah mereka harus mempersiapkan tempat tinggal untuk tuyul berupa lemari kecil dengan ukuran panjang 70 cm x lebar 70 cm, dilengkapi kasur ranjang yang berukuran panjang 80cm x 50cm, dua buah bantal kecil dan guling kecil.
Apabila barang yang diperlukan sudah terpenuhi, simpan di kamar kosong yang tidak bisa atau dilarang untuk dimasuki siapapun yang boleh memasuki kamar tersebut hanya si pemelihara atau majikannya.
Syarat lainnya adalah sang majikan dilarang marah, tidak boleh ribut dan jangan sampai bertengkar selama 63 hari. Kemudian, sediakan sesajen untuk melakukan ritual pemanggilan. Sesajen ini disuguhkan untuk menyambut kehadiran tuyul tersebut dengan menyediakan pisang raja.
Baca Juga: Heboh Bocah Berpenampilan Seperti Tuyul Sambil Pegang Uang, Ternyata Ulah Ayahnya
Sebagai makhluk kecil dan gaib, sosok tuyul harusnya bisa mencuri uang di ATM. Namun ternyata ada beberapa alasan mengapa tuyul tak bisa mencuri di ATM.
Dikutip dari kanal YouTube Mbak Widri, ternyata ada sejumlah alasan yang menjadi penyebab tuyul tidak mencuri di ATM maupun Bank menurut praktisi kejawen Mbak Widri.
Salah satu alasannya adalah Tuyul tidak dapat mencuri uang yang tidak jelas asal usul dan pemiliknya. Nah, ATM dan Bank merupakan tempat menyimpan uang dari masyarakat.
Sehingga, tuyul tidak bisa mencuri uang yang ada di ATM maupun Bank, lantaran ia hanya mengincar uang milik perorangan saja.
Biasanya, sebelum beraksi pada malam hari, tuyul di siang harinya sudah berkeliling mencari calon targetnya. Selain itu pemilik tuyul akan menunjukan rumah dan siapa calon korbannya.
Di samping itu, tuyul tidak bisa mencuri karena tidak menyukai besi atau logam. Mereka tidak bisa mencuri uang yang terikat, seperti karet ataupun ditutup dalam mesin besi.
Selain itu, tuyul yang sifatnya yang mirip anak-anak membuat tuyul tidak suka mengambil uang di tempat yang ribet.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: