Minggu, 05 FEBRUARI 2023 • 10:07 WIB

Jangan Suka Nimbun Barang, Kalau Mati Mayatnya Sudah Ditemukan seperti Kakak-Adik Ini

Author

Super Admin

Kisah menimbung barang Collyer Brothers atau Collyer Bersaudara. (Dok. Wikipedia Commons)

Jangan suka menimbun barang yang sudah tidak terpakai dan tidak layak disimpan. Kalau tanya kenapa, bisa belajar dari kisah kakak-adik ini yang mayatnya susah ditemukan karena senang sekali menimbun barang-barang.

Saking terkenalnya menimbun barang, kasus ini dikenal dengan nama Collyer Brothers atau Collyer Bersaudara. Kakak beradik itu ditemukan tewas, tubuh mereka membusuk dan terhimpit di antara barang-barang yang mereka timbun.

Sejarah Keluarga

Melansir All That’s Interesting, Collyer bersaudara berasal dari keluarga kaya. Ayahnya, dr. Herman Livingston, dikenal dengan gayanya eksentrik. Dia menikahi sepupunya yang bernama Susie.

Setelah menikah, Susie melahirkan Homer Collyer dan Langley Collyer pada tahun 1881 dan 1885.

Baik Homer dan Langley memiliki riyawat pendidikan yang baik sebagai lulusan Universitas Columbia. Homer Collyer mendapatkan gelar sarjana hukum dan Langley Collyer memiliki gelar teknik.

Ketika orang tua mereka berpisah pada tahun 1919, Homer dan Langley, yang tidak pernah menikah atau tinggal sendiri, memilih tinggal bersama ibu mereka di apartemen Fifth Ave.

Mulai Menimbun Barang

Pada tahun 1932, Homer menderita stroke yang menyebabkan dia menjadi buta. Hal ini membuat Langley berhenti dari pekerjaannya untuk menjaga saudaranya. Mereka juga tak bersosialisasi.

Langley merawat saudaranya sebaik mungkin, dan juga menolak menemui dokter. Langley akan memberi Homer 100 jeruk seminggu, roti hitam, dan selai kacang, yang menurutnya bisa menyembuhkan kebutaan saudaranya. Dia juga rutin membacakan surat terbaru untuk saudaranya.

Homer akhirnya menderita rematik yang membuatnya lumpuh total, tetapi tetap menolak bantuan medis apa pun.

Kisah menimbung barang Collyer Brothers atau Collyer Bersaudara. (DOk. Wikipedia Commons)

Pada saat itu, Collyer bersaudara telah kehilangan sumber pendapatan, namun Langley yang terampil memasang mobil Ford Model T tua milik keluarga untuk generator rumah tersebut. Dia jgua menggunakan pompa di taman sebagai sumber air, dan menggunakan pemanas minyak tanah untuk menghangatkan rumah mereka.

Masalah mental Langley kemudian mulai memburuk, dan dia berhenti meninggalkan rumah sebelum tengah malam. Dalam perjalanannya melintasi kota pada malam hari, Langley juga akan memungut banyak sampah dan membawanya kembali ke rumah.

Dia akan menimbun barang-barang seperti kereta bayi, sepeda berkarat, piringan hitam, dan botol kosong serta kaleng. Dia juga membeli dan menimbun ribuan instrumen, buku, dan kain yang tidak terpakai.

Dia juga mengumpulkan tumpukan koran agar bisa dibaca Homer saat bisa melihat kembali.

Langley juga membangun sejumlah jebakan yang untuk mencegah pencuri masuk ke rumahnya. Hanya saja, jebakan itu menjadi senjata makan tuan.

Butuh 3 Minggu Temukan Jasad

Tetangga yang curiga akan bau busuk melapor ke polisi, yang kemudian mendobrak masuk rumah Collyer Bersaudara. Butuh waktu berjam-jam untuk menemukan mayat Homer yang membusuk, tetapi tidak ada jejak Langley.

Petugas membutuhkan sekitar tiga minggu untuk menemukan bahwa mayat Langley hanya berjarak 3 meter dari mayat Homer saat ditemukan.

Langley tewas akibat salah satu jebakan yang dia buat, dan polisi menyimpulkan bahwa Homer meninggal karena kelaparan beberapa hari kemudian.

Setelah jasad Collyer dimakamkan, petugas memindahkan sekitar 120 ton sampah dari rumah mereka, termasuk 25.000 buku, 14 piano, bola bowling, dan sasis kendaraan.

Abang adik itu dimakamkan dekat pemakaman orang tua mereka di Cypress Hills Cemetery di Brooklyn. Rumah mereka dirobohkan dan rumah mereka diubah menjadi taman kecil, serta dinamai Collyer Brothers untuk menghormati mereka.