Misteri Piramida Sadahurip Garut, Benarkah Lebih Tua dari Piramida Giza di Mesir?

Gunung Sadahurip di Garut yang diyakini piramido kuno (Instagram/travelspromo)

Sampai hari ini misteri keberadaan piramida di Gunung Sadahurip Garut belum terpecahkan. Tak yang sedikit yang percaya bahwa gunung yang berada di Kecamatan Karangtengah, Jawa Barat tersebut merupakan piramida yang sama dengan di Mesir. 

Bahkan ada yang berpendapat Piramida Sadahurip usianya melebihi Piramida Giza. Tetapi ada pula yang meyakini kalau Gunung Sadahurip bukanlah piramida kuno. 

Hasil Uji Karbon

Dikutip dari ANTARA, Staf Khusus Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief pernah mengungkap fakta kalau Gunung Sadahurip adalah piramida. 

Hal ini berdasarkan hasil penelitian intensif dan uji karbon yang memastikan bahwa umur bangunan yang terpendam dalam gunung tersebut lebih tua dari Piramida Giza yang diperkirakan di bangun sekitar tahun 2560 sebelum Masehi.

Pendapat ini sempat didukung Danny Hilman Natawidjaja, seorang pakar geologi gempa bumi dan geotektonik di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Denny yang kala itu merupakan bagian dari Tim Bencana Katastropik Purba mengungkap keganjilan di Gunung Sadahurip. Menurutnya peta bawah tanah yang didapatkan melalui metoda geolistrik memperlihatkan puncak gunung dibentuk oleh formasi yang berbeda dibandingkan bagian lainnya.

Baca juga: Menengok yang Tersembunyi di Dalam Piramida Maya yang Ternyata Berisi Kuburan Orang Kaya

Gunung Sadahurip sendiri berbentuk seperti limas. Namun, berbeda dibandingkan piramida yang lazim ditemukan di Mesir, Sadahurip berbentuk limas segi lima. Setiap sisi segi lima sendiri diperkirakan berukuran 333 meter.

Saat itu, Ahli Geologi dari Geotrek Indonesia, Awang Satyana juga sependapat dengan Danny. Menurut dia, Gunung Sadahurip tidak memiliki lubang magma di bagian puncak sehingga sulit dipercaya sebagai gunung berapi yang telah lama mati.

Nihil Jejak Artefaktual

Sementara itu Geolog, Sujatmiko menegaskan bahwa Sadahurip adalah gunung yang terbentuk dari proses desakan magma dari perut Bumi.

Desakan material leleh dan panas tersebut keluar perlahan dari tanah kemudian membentuk struktur serupa kerucut sebagaimana yang bisa dilihat di gunung ini. Sehingga menurutnya keberadaan piramida hanya isapan jempol.

Apalagi susunan Gunung Sadahurip dari bawah sampai puncak terdiri dari batuan solid, jadi sangat sulit dikatakan ada piramida di dalam gunung itu.

Selain itu, untuk membangun suatu piramida seperti Giza, dibutuhkan 200 ribu orang dalam waktu 20 tahun, dengan membawa blok-blok batu sebanyak 2,3 juta ton.

Hal ini mustahil bagi Gunung Sadahurip, sebab bila bebatuan Sadahurip 6-7 ribu tahun sesuai uji karbon, saat itu Indonesia masih zaman menggunakan alat batu.

Baca juga: Terungkap Cara Orang Mesir Kuno Bangun Piramida dengan Rapi, Andalkan Cahaya Matahari

Kemudian, setiap proyek raksasa yang dikerjakan meninggalkan jejak artefaktual atau sisa-sisa pengerjaan, di Sadahurip tidak ada jejak itu. Ada bekas bebatuan yang katanya mirip tulisan Mesir kuno, namun setelah diteliti itu silica yang terkena pelapukan.

Lalu, bebatuan besar yang ada di Sadahurip, yang konon diangkut dari Gunung Rahong untuk pembuatan piramida bisa dipatahkan. Semua bisa dijelaskan dengan proses geologi. 

Bebatuan itu ada karena lava yang mengalir dan masuk ke gunung. Sebab Sadahurip merupakan gunung purba.

Terakhir, pintu masuk ke piramida yang disebutkan ternyata hanya goa biasa. Di dalamnya hanya beberapa meter dan tidak ditemukan indikasi adanya bebatuan yang dipahat manusia.

Artikel Menarik Lainnya: 

• Bukan Sebagai Makam Raja, Begini Tujuan Awal Raja Mesir Membangun Piramida Agung
• 4 Mitos Piramida Mesir, Salah Satunya Terletak di Tengah Gurun Pasir
•  Viral Seorang Wanita Terlihat Mendaki Piramida Maya Kuno yang Tingginya 98 Kaki