Govardhan Das yang mengidap penyakit langka neurofibromatosis tipe 1 (Jam Press)
Seorang pria di India menjalani kehidupan yang berbeda lantaran wajahnya meleleh bak lilin yang dibakar. Pria bernama Govardhan Das itu mengidap penyakit langka neurofibromatosis tipe 1.
Dikutip dari Medlineplus.gov, penyakit ini ditandai dengan perubahan warna kulit (pigmentasi) dan pertumbuhan tumor di sepanjang saraf di kulit, otak, dan bagian tubuh lainnya. Hal inilah yang menyebabkan wajah Das meleleh seperti lilin.
Namun dia bukanlah penderita neurofibromatosis pertama. Penyakit langka yang juga dikenal dengan julukan Von Recklinghausen ini juga sudah terjadi pada 1 dari 3.000 hingga 4.000 orang di seluruh dunia.
Baca juga: Monster of Ravenna, Istilah 'Monster' Pertama Kali yang Diambil karena Penyakit Langka
Das sendiri menunjukkan tanda-tanda terkena neurofibromatosis setelah usia 20 tahun. Saat itu tumor seperti benjolan kecil tumbuh di wajahnya, terutama menyerang sisi kanan.
Selama tiga dekade berikutnya, massanya semakin membesar hingga ia kehilangan telinga kanan dan mata serta separuh mulutnya sementara hidungnya membesar.
Akibat kondisinya itu, Das pun dicap sebagai pria yang menakutkan. Namun ia tak memperdulikan panggilan buruk orang-orang terhadapnya dan terus melanjutkan hidup.
“Orang-orang mengolok-olok saya dan memanggil saya dengan nama yang berbeda tetapi saya tidak mempedulikan mereka,” kata Govardhan Das kepada Jam Press.
Pria 52 tahun itu bahkan mulai dikenal di jagat dunia maya karena foto dan videonya yang tersebar di TikTok. Hal itu memicu berbagai komentar dari netizen.
Tak sedikit yang menyebut wajah pria asal Punjab itu menakutkan. Kendati begitu, Das tetap banjir dukungan.
Baca juga: Kisah Bayi 1 Tahun asal Inggris, Idap Penyakit Langka yang Akan Ubah Tubuh Jadi 'Batu
Apalagi publik mulai melihat kegigihannya untuk hidup. Meski ia kesulitan untuk melihat, makan atau berbicara dengan benar.
Ia juga terus menerus kesakitan, merasa kulitnya seperti terbakar dan gatal setiap kali berkeringat. Sayangnya tidak ada obat untuk tumor Das, yang terus bertambah seiring bertambahnya usia.
Dokter juga menolak untuk mengoperasi Das karena mereka mengklaim kondisi tersebut berkaitan dengan otaknya dan oleh karena itu tidak mungkin untuk diobati.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: