Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 08 OKTOBER 2022 • 13:18 WIB

Ungkap Misteri Lusinan Anak Jadi Tumbal, Jantung Diambil dalam Ritual Kuno yang Kejam

Anak-anak jadi tumbal korban ritual kejam di Peru. (Andina/Huanchaco Archaeological Program)

Sisa-sisa lusinan kuburan massal anak yang jadi tumbal dalam ritual kuno telah ditemukan di Peru, dan masih banyak lagi yang mungkin menunggu untuk ditemukan.

"Kerangka tersebut menunjukkan bukti bahwa jantung anak-anak itu telah diambil," kata Gabriel Prieto, asisten profesor antropologi di Universitas Florida yang memimpin penggalian di Pampa La Cruz, situs dekat Huanchaco di mana jenazah itu ditemukan seperti yang dilansir Livescience, Sabtu (8/10/2022).

Kata Prieto semua 76 kerangka memiliki potongan bersih melintang di tulang dada, yang menunjukkan bahwa "mereka mungkin membuka tulang rusuk lalu mengeluarkan jantung mereka kepentingan ritual.

"Mereka dikubur dalam posisi memanjang, dengan kaki mengarah ke timur," kata Prieto kepada Live Science melalui email.

"Mereka dikuburkan di atas gundukan buatan."

Tidak jelas mengapa korban ditempatkan di posisi ini di tempat tersebut.

"Kami mengira daerah itu, dan khususnya gundukan itu, bebas dari pengorbanan anak-anak Chimu, tetapi kami menemukan yang sebaliknya," kata Prieto.

Penggalian telah berlangsung di Pampa La Cruz selama beberapa tahun.

Sejauh ini sebanyak 323 korban anak telah ditemukan di lokasi tersebut masing-masing 137 korban anak dan tiga orang dewasa lainnya ditemukan di lokasi berdekatan di Las Llamas. Sisa-sisa pengorbanan itu juga menunjukkan bahwa jantung anak-anak itu telah diambil.

Baca juga: Metode Pengusiran Setan Kuno, Kubur Telur di Bawah Lantai Rumah

Pengorbanan anak dikuburkan di atas gundukan buatan yang terlihat di sini. (Huanchaco Archaeological Program)

 

Berdasarkan temuan arkeologis yang ditemukan sejauh ini, kemungkinan masih banyak lagi pengorbanan anak yang menunggu untuk ditemukan di dekat Huanchaco, kata Prieto.

"Bisa lebih dari 1.000 korban, segila kedengarannya," katanya.

Penanggalan radiokarbon perlu dilakukan pada 76 kerangka yang baru ditemukan, tetapi sebelumnya ditemukan korban di Pampa La Cruz antara tahun 1100 dan 1200, kata Prieto.

Sekitar waktu ini, peradaban orang-orang Chimu, yang terkenal dengan kerajinan logamnya yang bagus dan kota Chan Chan, berkembang pesat di daerah tersebut.

Lantan mengama orang-orang Chimu dengan peradaban yang sudah berkembanga melakukan pengorbanan anak dalam skala besar?

Hingga saat ini belum diketahui. Tidak jelas alasan mengapa mereka melakukan pengorbanan tersebut.

Menurut Prieto orang-orang Chimu juga membangun sistem irigasi buatan dan ladang pertanian baru di dekatnya, dan beberapa pengorbanan mungkin dilakukan untuk 'menyuburkan' sistem pertanian mereka.

Kemungkinan masih banyak lagi anak yang jadi tumbal dalam ritual kuno dan menunggu untuk ditemukan. (Huanchaco Archaeological Program)

 

Menurut Richard Sutter, seorang profesor antropologi di Universitas Purdue Fort Wayne, orang-orang yang tinggal di Huanchaco selama milenium pertama Masehi juga mempraktikkan pengorbanan manusia di daerah itu.

Ini berarti bahwa Chimu mungkin telah melakukan praktek dalam jangka panjang untuk mengorbankan manusia demi kepercayaan mereka di daerah tersebut.

Mengapa anak-anak dikorbankan?

Para cendekiawan yang tidak terlibat dalam penggalian mengatakan kepada Live Science bahwa temuan di Huanchaco itu penting.

Sementara kasus-kasus pengorbanan anak lainnya diketahui dari daerah Andes, "apa yang mencolok di sini adalah skalanya, tentu saja," Peter Eeckhout, seorang profesor seni dan arkeologi pra-Columbus di Université libre de Bruxelles di Belgia.

Kata Eeckhout, mengapa pengorbanan anak dilakukan sulit untuk dijelaskan, mengingat tidak ada catatan tertulis yang merinci kematian pada periodesasi tersebut di Peru.

"Masalah dengan iklim atau lingkungan yang mungkin telah mengganggu pertanian di daerah tersebut mungkin penyebab pengorbanan itu," katanya.

Sementara itu Catherine Gaither, ahli bioarkeolog independen menyebut bahwa situs itu merupakan temuan luar biasa dengan potensi untuk membantu kita memahami lebih baik apa yang sedang terjadi saat ini pada masa prasejarah. 

"Saya pikir alasan pengorbanan itu kemungkinan terkait dalam beberapa cara dengan respons budaya terhadap perubahan lingkungan yang membawa pergolakan budaya yang signifikan. Mungkin ada asosiasi dengan peristiwa lingkungan seperti El Niño, misalnya, siklus iklim di mana air hangat di Samudra Pasifik bergeser lebih dekat ke Amerika Selatan menyebabkan perubahan cuaca," katanya.

Tim tersebut meminta izin dari Kementerian Kebudayaan Peru untuk mengangkut beberapa sampel ke luar negeri sehingga spesimen tersebut dapat diteliti untuk menentukan periodesasi tepat kapan itu terjadi.

Artikel Menarik Lainnya: 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Ungkap Misteri Lusinan Anak Jadi Tumbal, Jantung Diambil dalam Ritual Kuno yang Kejam

Link berhasil disalin!