Kolase Pengabdi Setan 2 dan Pear of Anguish (Instagram/dolanankeren/FB/Creepypasta Indonesia)
Film Pengabdi Setan 2: Communion tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar film horor Indonesia.
Film yang ditulis dan disutradarai Joko Anwar ini begitu menarik dengan teror ‘Ibu’ yang tak ada habisnya.
Meski begitu pada akhir film, Raminom etitas iblis atau setan yang disembah penganut sekte kabur ketakutan saat melihat Pear of Anguish, benda yang dibawa Budiman.
Faktanya pear of anguish bukanlah benda biasa. Senjata ini merupakan alat penyiksaan yang sangat populer di abad 16.
Di mana pada tahun 1600 di wilayah Eropa, banyak sekali perempuan yang ditangkap karena diduga sebagai penyihir. Sebagai ganjaran mereka disiksa menggunakan pear of anguish.
Baca juga: Viral Penampakan Nyata Kota Gaib Saranjana, Penuh Teknologi Modern Bangsa Jin!
Dikutip dari Wikipedia, pear of anguish merupakan alat penyiksaan abad pertengahan. Nama benda ini diambil dari bentuknya yang mirip buah pir.
Sementara bahan pembuatnya merupakan besi yang akan merekah saat masuk ke salah satu anggota tubuh.
Penyiksaan dengan alat ini disebut tidak membuat korbannya meninggal, namun sangat menyakitkan karena dimasukkan ke organ vital seperti mulut, dubur, atau vagina.
Beberapa ahli sendiri telah memperdebatkan catatan sejarah tentang alat ini. Akan tetapi banyak yang mengaitkan penemuan pear of anguish dengan seorang perampok bernama Capitaine Gaucherou de Palioly pada masa itu.
Palioly akan menggunakan lelucon mekanis untuk menaklukkan orang Paris yang kaya sementara dia dan antek-anteknya merampok rumah korban.
Penyebutan lebih lanjut dari perangkat muncul di abad ke-19. Mereka juga disebutkan dalam Grose's Dictionary of the Vulgar Tongue (1811) sebagai "Choke Pears", dan digambarkan sebagai alat bantu yang digunakan dalam pemerasan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: