Ilustrasi pandemi COVID-19 (Pixabay)
Pandemi COVID-19 masih terus berlangsung hingga setidaknya di awal 2022. Pada Maret 2022 mendatang, genap dua tahun pandemi COVID-19 melanda dunia.
Di akhir 2021, pandemi COVID-19 jauh dari kata berakhir setelah ditemukannya varian terbaru asal Afrika Selatan bernama Omicron.
Meski data memperlihatkan bahwa infeksi Omicron hanya menunjukkan gejala ringan atau sama sekali tak bergejala, namun varian tersebut berdampak terhadap peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini.
Berikut riwayat pandemi COVID-19 yang berlangsung nyaris dua tahun.
Virus corona penyebab COVID-19 pertama kali ditemukan pada pasien pria berusia 55 tahun di Hubei, China. Dilansir South China Morning Post, pria tersebut diduga tertular virus corona dari pasar basah yang Wuhan.
Pada 31 Desember 2019, Komisi Kesehatan Wuhan menyebut ada sejumlah orang yang mengidap penyakit dengan gejala yang sama yaitu pneumonia.
Saat itu, SARS-CoV-2 yang awalnya disebut Novel Coronavirus diidentifikasi untuk pertama kalinya.
Thailand melaporkan adanya kasus infeksi dengan gejala yang sama seperti yang sedang terjadi di China.
Seseorang tersebut adalah wanita berusia 61 yang baru saja melakukan penerbangan dari Wuhan.
WHO resmi menamakan virus Corona sebagai COVID-19.
WHO menetapkan wabah COVID-19 sebagai pandemi.
Amerika Serikat melaporkan jumlah kasus infeksi COVID-19 yang mencapai satu juta orang.
Inggris menjadi negara pertama yang mulai melakukan vaksinasi COVID-19 dengan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.
WHO menyatakan bahwa virus COVID-19 bukan berasal dari China.
Kasus COVID-19 mencapai tiga juta kasus secara global.
Varian terbaru bernama Omicron ditemukan di Afrika Selatan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: