Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Fakta Menarik Soal Bahasa di Amerika dan Inggris

Ilustrasi bahasa Inggris. (Freepik)

Selain karena perbedaan dialek atau aksen dalam berbicara, bahasa Inggris di Amerika dan di Inggris tidak persis sama.

Sebenarnya, bahasa Inggris di Amerika berusia lebih tua daripada di Inggris sendiri.

Pasalnya, orang-orang yang pertama kali berlayar ke Amerika membawa bahasa Inggris yang asli.

Lidah orang Inggris waktu itu masih mengucapkan huruf 'r' dalam kata.

Namun seperti yang sekarang kita tahu sekarang ini, orang Inggris menggunakan aksen yang dinamakan non-rothic yang artinya tidak mengucapkan huruf 'r' dalam kata-kata.

Penggunaan aksen non-rothic dimulai setelah bahasa Inggris dibawa ke Amerika.

Sebab, orang yang tinggal di Inggris menginginkan bahasa yang lebih terdengar mewah dari yang sebelumnya.

Kemudian, bahasa dari Inggris sedikit mirip bahasa Prancis

Di abad ke 11, bahasa Prancis banyak mempengaruhi kosakata dalam bahasa Inggris.

Bahasa tersebut kemudian banyak digunakan di lingkungan sekolah, universitas hingga pengadilan.

Kemudian di abad 17 di Inggris, ada tren menggunakan ejaan Prancis dalam bahasa Inggris.

Namun, orang Inggris di Amerika tidak mengikuti tren ini karena lokasinya yang jauh.

Lebih lanjut lagi, penulis kamus bahasa Inggris Amerika dan British itu berbeda.

Di Inggris, kamus bahasa dibuat oleh orang-orang dari kalangan Universitas.

Sementara di Amerika, kamus disusun oleh seorang pembuat kamus bernama Noah Webster.

Noah Webster menginginkan bahasa yang benar-benar berbeda sebagai tanda bahwa orang Amerika telah bebas dari jajahan bangsa Inggris.

Kalau kamu, lebih suka pakai American English atau British, guys?

Artikel Menarik Lainnya

• Cerita di Balik Kode 'Mayday' yang Diucapkan Pilot Saat Pesawat Darurat
• Sudah Dipakai Ratusan Tahun, Ternyata Ini Kepanjangan Kata 'Ok' yang Sebenarnya
• Tradisi Suku Trobriander di Papua Nugini, Sudah Kenal Seks Sejak Usai Dini