Erwin Johannes Eugen Rommel atau lebih dikenal dengan nama Erwin Rommel. Ia juga dikenal julukan Dessert Fox atau Rubah Gurun, ia merupakan Marsekal lapangan pasukan Jerman pada era Perang Dunia II.
Dia menjabat sebagai Komandan Devisi Panzer Ketujuh saat Invasi Perancis di tahun 1940. Lalu setelah itu ditempatkan sebagai komandan Korps Afrika.
Awalnya Hitler menugaskan Rommel sebagai perwira penghubung Kementerian Perang dengan Pergerakan Muda Hitler, karena reputasi Rommel yang mengesankan sebagai instruktur militer yang hebat.
Namun di tahun 1944, Rommel terlibat dalam Plot 20 Juli, sebutan untuk rencana pembunuhan Hitler yang dilakukan di markas rahasia Sarang Serigala di Rastenburg, Prussia Timur.
Sayang, Hitler mengetahui rencana itu. Perwira militer yang terlibat dalam upaya itu dijatuhi hukuman mati. Hitler pun menuduh Rommel ikut terlibat ingin melenyapkannya.
Rommel di cap sebagai pengkhianat. Hitler memutuskan untuk menyingkirkan Rommel diam-diam mengingat bahwa Rommel memegang gelar Pahlawan Nasional.
Rommel diberikan dua pilihan oleh Hitler, bunuh diri dengan terhormat dan keluarganya takkan diusik atau dibunuh bersama keluarganya.
Rommel memilih untuk bunuh diri, ia memilih bunuh diri dengan menenggak kapsul berisi sianida pada 14 Oktober 1944 di Herrlingen dalam usia 52 tahun.
Usai pemakamannya, diumumkan bahwa Rommel tewas akibat luka saat mobil stafnya dihujani peluru di Normandia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: