Kategori Berita
Media Network
Kamis, 17 APRIL 2025 • 09:45 WIB

Semarang, Kota Pionir Perkeretaapian Indonesia: Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan

  Pembangunan rel kereta api di Indonesia sebagian besar dilakukan oleh perusahaan swasta, seperti NISM.

INDOZONE.ID - Semarang memiliki peran penting dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Kota ini menjadi titik awal pembangunan jalur kereta api pertama di tanah air, yang menghubungkan Semarang dengan Tanggung.

Pembangunan jalur ini dimulai pada 17 Juni 1864 di desa Kemijen, Semarang, dan dioperasikan enam tahun kemudian, tepatnya pada 10 Agustus 1870.

Pembangunan rel kereta api di Indonesia sebagian besar dilakukan oleh perusahaan swasta, seperti “Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij” (NISM).

Namun, pemerintah kolonial Belanda juga turut andil, terutama dalam membangun jalur Surabaya–Pasuruan–Malang pada 1879.

Baca Juga: Tragedi di Balik Film Twilight Zone: Kepala Aktor Putus Dihantam Baling-Baling Helikopter!

Semarang dipilih sebagai lokasi awal pembangunan rel karena posisinya yang strategis sebagai pusat administrasi dan perdagangan, terutama dalam industri gula yang saat itu menjadi komoditas utama.

Seiring dengan berkembangnya sistem transportasi ini, berbagai infrastruktur pendukung pun didirikan.

Semarang memiliki enam stasiun utama, yaitu Stasiun Kemijen, Stasiun Jurnatan, Stasiun Jomblang, Stasiun Pendikran, Stasiun Tawang, dan Stasiun Poncol.

Dua stasiun terakhir, yaitu Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol, masih berfungsi hingga kini.

Baca Juga: Sejarah Reog Cemandi: Warisan Kesenian Tradisionaldi Sidoarjo yang Berbeda dengan Versi Ponorogo

Stasiun Tawang, yang dibangun oleh NISM, diresmikan pada tahun 1914, bersamaan dengan pembangunan stasiun oleh Semarang–Cirebon Stroomtram Maatschappij (SCS).

Namun, sejarah perkeretaapian di Semarang tidak selalu berjalan mulus. Pada tahun 1920, terjadi pemogokan buruh kereta api di Stasiun Poncol.

Meskipun akhirnya berhasil diredam, peristiwa ini menjadi bagian penting dalam sejarah pergerakan buruh di Indonesia.

Saat ini, beberapa bangunan bersejarah yang berkaitan dengan perkeretaapian masih dapat ditemukan di Semarang.

Salah satunya adalah bekas kantor pusat NISM yang kini lebih dikenal sebagai Lawang Sewu, ikon bersejarah yang masih berdiri kokoh.

Sayangnya, beberapa bekas stasiun seperti Jurnatan dan Pendikran telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dan pertokoan.

Sebagai salah satu pusat perkembangan perkeretaapian di Indonesia, Semarang menyimpan jejak sejarah yang sangat berharga.

Keberadaan bangunan-bangunan peninggalan era kolonial ini menjadi bukti bagaimana perkeretaapian berperan penting dalam perkembangan ekonomi dan transportasi di Indonesia.


Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Journal Of Indonesian History

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Semarang, Kota Pionir Perkeretaapian Indonesia: Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan

Link berhasil disalin!