INDOZONE.ID - Kopi mulai dibudidayakan di Indonesia sejak abad ke-17 pada masa kolonial Belanda. Orang Belanda menyebarkan biji kopi arabica mocca dari Arabia sekira 1646.
Kemudian di 1696, India mengirimkan bibit kopi Yemen atau Arabica kepada gubernur Belanda yang berkuasa pada saat itu agar dikembangkan di wilayah Indonesia khususnya Batavia.
Pada awal abad ke-19 perkebunan kopi mulai diusahakan di Jawa Tengah yaitu kota Semarang dan Kedu dan di akhir abad-19 di buka perkebunan kopi di Besuki.
Pada masa kolonial, kopi menjadi salah satu aset terbesar bagi Belanda karena sangat laku di pasar internasional.
Baca Juga: Kopi Bukan Komoditas Asli, Ada Jasa Hindia Belanda Tanam Kopi di Pelosok Nusantara
Masyarakat pribumi pun dipaksa menanam kopi dan menjadi budak demi tujuan perdagangan Belanda.
Awalnya, kopi hanya dibudidayakan di wilayah Pulau Jawa saja. Akan tetapi, pada akhir abad ke-19, kopi mulai ditanam di Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Kepulauan Timor.
Sejak dikembangkannya tanaman kopi di Indonesia, kopi diolah menjadi minuman hingga menjadi salah satu minuman favorit masyarakat.
Budaya minum kopi di Indonesia sudah dikenal sejak abad ke-19 atau berkembang sejak diberlakukannya politik tanam paksa oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Pada awalnya, kopi hanya dapat dinikmati oleh kalangan atas seperti pejabat kolonial, tentara, dan pedagang Belanda.
Namun, seiring dengan berkembangnya perkebunan dan produksi kopi di Indonesia, harga kopi makin murah hingga dapat dijangkau oleh rakyat-rakyat kecil.
Baca Juga: Studi Ini Ungkapkan Jumlah Banyak Kopi Diminum Tergantung Tekanan Darah Seseorang!
Oleh karena itu, kopi menjadi minuman yang populer di berbagai kalangan masyarakat. Popularitas minum kopi dalam masyarakat memunculkan adanya warung kopi atau kedai kopi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Fitriani,Destiria. 2023. Eksistensi Budaya Minum Kopi