INDOZONE.ID - Goa Kreo, sebuah destinasi wisata yang terletak di kawasan Waduk Jatibarang, Semarang, menyimpan kekayaan budaya dan tradisi yang tak lekang oleh waktu.
Salah satu tradisi terikonik adalah Ritual Sesaji Rewanda, sebuah tradisi berupa upacara adat tahunan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Ritual ini pun penuh dengan nilai spiritual.
Ritual ini tidak hanya menjadi pengingat akan legenda Sunan Kalijaga di Goa Kreo, tetapi juga simbol hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam.
Asal Usul Goa Kreo
Sejarah Goa Kreo bermula dari perjalanan salah satu walisongo, yaitu Sunan Kalijaga, di abad ke-15 saat beliau sedang mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.
Legenda menceritakan, bahwa Sunan Kalijaga menemukan pohon jati yang sangat besar dan cocok sebagai konstruksi masjid di kawasan Goa Kreo.
Baca Juga: Menguak Makna Simbolis Mistis di Balik Ritual Adang di Keraton Surakarta
Namun, saat akan memindahkan kayu-kayu tersebut, Sunan Kalijaga menghadapi beberapa halangan dan tantangan yang tidak mudah.
Di tengah perjuangannya menghadapi tantangan tersebut, Sunan Kalijaga didatangi oleh kawanan kera gaib yang menawarkan bantuan untuk memindahkan kayu-kayu tersebut.
Dengan bantuan kawanan kera, kayu jati tersebut pun dipindahkan. Sebagai ucapan terima kasih, Sunan Kalijaga meminta para kera untuk menetap di tempat tersebut sebagai penjaga di kawasan Goa Kreo.
Nama “Kreo” ini berasal dari kata ‘Mangreho,” yang memiliki arti menjaga atau merawat. Hingga saat ini, kawanan kera yang ada di Goa Kreo dipercaya sebagai simbol perlindungan gaib untuk menjaga dan merawat kawasan tersebut,
Apa Itu Ritual Sesaji Rewanda?
Ritual Sesaji Rewanda merupakan tradisi tahunan berupa upacara adat yang digelar oleh masyarakat di kawasan Goa Kreo.
Kata “Rewanda” dalam tradisi ini merujuk pada kawanan kera penjaga dan makhluk gaib, yang dipercaya sebagai penjaga di kawasan Goa Kreo.
Ritual ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, serta sebagai penghormatan kepada leluhur dan upaya menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam.
Ritual ini biasanya berlangsung pada Bulan Suro dalam kalender Jawa, yang dianggap sebagai bulan sakral.
Masyarakat membawa sesaji berupa tumpeng, buah-buahan, dan aneka makanan tradisional. Sesaji ini kemudian ditempatkan di Goa Kreo sembari diiringi doa-doa serta tembang Jawa.
Bagian yang sangat unik dari ritual ini ialah adanya prosesi pemberian makanan kepada kera-kera yang ada di Goa Kreo. Kawanan kera ini dengan antusias menerima sesaji dari para masyarakat.
Ritual Sesaji Rewanda bukan hanya sebagai tradisi spiritual, melainkan juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Kawanan kera di Goa Kreo dianggap sebagai simbol harmoni antara manusia dan lingkungan. Melalui tradisi ini, masyarakat menunjukkan keberadaan mereka tidak terlepas dari dukungan alam dan makhluk lain.
Baca Juga: Menguak Tradisi Buang Anak: Ritual Unik untuk Menghindari Musibah dalam Budaya Jawa
Dalam Ritual Sesaji Rewanda juga mengandung sebuah nilai kebersamaan dan gotong-royong. Sebab, proses persiapan hingga pelaksanaannya melibatkan seluruh elemen masyarakat, yang mempererat ikatan sosial dan rasa memiliki terhadap tradisi leluhur.
Goa Kreo sebagai Destinasi Wisata Budaya
Kawasan Goa Kreo, yang kini dikelilingi Waduk Jatibarang, tidak hanya menarik perhatian karena keindahan alam, tetapi juga tradisinya.
Ritual Sesaji Rewanda telah menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Banyak pengunjung yang datang, untuk menyaksikan langsung prosesi sakral ini dan merasakan atmosfer mistis di kawasan tersebut.
Pemerintah Kota Semarang pun ikut serta dalam mendukung pelestarian tradisi ini sebagai bentuk dari promosi wisata budaya yang ada di sana.
Dengan akses mudah dan fasilitas memadai, Goa Kreo kini menjadi destinasi wajib bagi pecinta sejarah dan budaya.
Upaya Melestarikan Tradisi dan Merawat Warisan Leluhur
Ritual Sesaji Rewanda adalah cerminan kearifan lokal yang harus terus dijaga. Di tengah modernisasi, tradisi ini menjadi pengingat bahwa budaya dan sejarah adalah bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan langsung Ritual Sesaji Rewanda, jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Goa Kreo pada Bulan Suro, yah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Empirisma: Jurnal Pemikiran Dan Kebudayaan Islam, Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang