INDOZONE.ID - Budaya Korea telah berhasil menarik perhatian dunia internasional, dengan beragam aspek seperti industri film, musik, kuliner, seni tradisional, dan berbagai elemen budaya modern yang semakin mendunia.
Di Indonesia sendiri, fenomena ini semakin terasa dengan banyaknya penggemar budaya Korea, yang mencakup berbagai kalangan usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Globalisasi dan Teknologi Mendorong Penyebaran Budaya Korea
Fenomena "Korean Wave" atau Hallyu ini tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi dan internet yang memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas. Kini, siapa saja dapat mengakses berbagai informasi mengenai seni dan budaya Korea hanya dengan menggunakan perangkat digital.
Globalisasi telah menghapuskan batasan geografis, memudahkan budaya Korea untuk menyentuh hampir setiap sudut dunia. Mulai dari drama Korea (drakor), grup musik seperti BTS dan Blackpink, hingga kuliner seperti ramen dan tteokbokki, semuanya menjadi sangat populer di kalangan penggemar di berbagai belahan dunia.
Dampak Positif dan Negatif Hallyu
Demam budaya Korea membawa dampak yang beragam bagi para penggemarnya. Bagi sebagian orang, fenomena ini menjadi sumber inspirasi dan memperkenalkan mereka pada budaya baru yang menarik.
Namun, bagi yang tidak bijak menyikapinya, bisa saja budaya ini berdampak negatif, misalnya dengan kecenderungan terlalu terobsesi dengan budaya luar hingga melupakan warisan budaya lokal. Oleh karena itu, penting untuk menyikapi Hallyu dengan bijak, dengan tetap menjaga keseimbangan antara kekaguman terhadap budaya Korea dan kecintaan terhadap budaya sendiri.
Baca Juga: 5 Makhluk Mitologi Populer Korea Selatan, Ada Rubah Ekor Sembilan sampai Hantu Air Penunggu Danau
Enam Hans: Warisan Budaya Korea yang Harus Dikenal
Gelombang budaya Korea ini juga mendorong banyak orang untuk lebih mendalami bahasa dan kebudayaan Korea. Sebagai bagian dari pemahaman lebih dalam, para penggemar budaya Korea, khususnya K-pop, perlu mengetahui tentang enam hans sebuah konsep yang mengacu pada enam elemen penting yang menjadi warisan budaya Korea. Berikut adalah penjelasan tentang enam hans tersebut:
1. Hangeul (Abjad Korea)
Diciptakan oleh Raja Sejong pada tahun 1443, Hangeul adalah alfabet Korea yang memiliki sistem penulisan yang unik dan artistik. Sederhana namun penuh makna, Hangeul tidak hanya menjadi simbol bahasa Korea, tetapi juga mencerminkan sejarah dan nilai-nilai budaya Korea. Dengan kemudahan penggunaannya, Hangeul menjadi salah satu aspek kebudayaan yang paling mencolok.
2. Hansik (Makanan Korea)
Hansik merujuk pada masakan tradisional Korea yang terkenal dengan kelezatannya. Makanan seperti kimchi, japchae, bibimbap, dan tteokbokki kini telah mendunia dan menjadi favorit banyak orang. Selain rasanya yang khas, hansik juga dianggap sebagai makanan yang sehat, karena banyak mengandung bahan alami yang baik untuk tubuh.
Baca Juga: Mengintip Kehebatan Haenyeo, Nelayan Wanita Lansia di Pulau Jeju, Korea Selatan
3. Hanbok (Pakaian Tradisional)
Hanbok adalah pakaian tradisional Korea yang biasanya dikenakan pada acara-acara formal dan festival tradisional. Ciri khas dari hanbok adalah warna-warna cerah dan desain yang sederhana namun elegan. Hanbok menjadi simbol kebanggaan budaya Korea, terutama pada perayaan-perayaan seperti Seollal (Tahun Baru Imlek Korea) dan Chuseok (Festival Musim Panen).
4. Hanok (Rumah Tradisional Korea)
Hanok adalah jenis rumah tradisional Korea yang dirancang dengan memperhatikan lingkungan sekitar, seperti kondisi geografis dan musim. Rumah-rumah ini biasanya dibangun menghadap ke arah timur atau selatan agar mendapatkan sinar matahari yang optimal. Hanok juga dibangun dengan bahan alami seperti batu, tanah, dan jerami, mencerminkan keterkaitan erat antara manusia dan alam.
5. Hanja (Aksara Mandarin)
Hanja adalah aksara Tiongkok yang digunakan oleh masyarakat Korea pada masa lalu. Meskipun kini penggunaan hanja telah berkurang, aksara ini masih memiliki pengaruh besar dalam bahasa Korea, terutama dalam menulis kata-kata serapan dari bahasa Tiongkok. Hanja juga digunakan dalam beberapa aspek kebudayaan, seperti seni kaligrafi.
Baca Juga: Menelusuri Sejarah Perjalanan Anime: Budaya Jepang yang Menyihir Dunia
6. Hanguk-Eumak (Musik Tradisional Korea)
Hanguk-Eumak adalah musik tradisional Korea yang dimainkan dengan alat musik khas Korea. Jenis musik ini telah berkembang sejak zaman kuno dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Korea, terutama dalam upacara tradisional dan perayaan. Alat musik yang digunakan antara lain gayageum (alat musik gesek), janggu (drum), dan haegeum (alat musik tiup).
Enam unsur budaya yang dikenal sebagai "enam hans" ini bukan hanya menjadi identitas budaya Korea, tetapi juga simbol semangat kebangsaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Traditional And Contemporary Korean Popular Culture