INDOZONE.ID - Kamu pasti sering melihat atau mendengar 'Trick or Treat!' (Tipuan atau Permen!). Ya, kata-kata itu identik dengan Halloween yang dirayakan setiap 31 Oktober.
Halloween berasal dari All Hallows’ Evening atau All Hallows’ Day yang artinya Hari Raya Semua Orang Kudus.
Pada perayaan Halloween, biasanya orang-orang akan menghiasi rumahnya dengan dekorasi labu Jack-o'-lantern.
Saat itu, anak-anak akan mengunjungi setiap rumah sambil menyerukan 'Trick or Treat!' dengan memakai berbagai kostum yang lucu bertemakan hantu.
Di Indonesia, Halloween pada dasarnya tidak dianggap sebagai perayaan resmi.
Bahkan, dengan segala kepercayaan dan kisah gelap yang mengitarinya, Indonesia menolak perayaan tradisi ini dan menganggapnya sebagai momen yang terkait dengan 'penghormatan kepada roh jahat.'
Baca Juga: Bukan Halloween, Orang Romawi Rayakan Festival Lemuria untuk Mengenang Orang Mati
Namun, terkadang masih ada orang yang ikut merayakan Halloween. Biasanya, anak-anak muda merayakan Halloween di klub malam.
Meskipun begitu, apa sih Halloween itu? Mengapa sering dikaitkan dengan hal mistis?
Ternyata di dalam perayaan tersebut terdapat beberapa fakta menariknya, lho! Apa sajakah itu?
Yuk simak penjelasan berikut ini!
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah fakta menarik yang terdapat dalam perayaan Hari Halloween!
1. Perayaan Halloween dengan Kulit dan Kepala Hewan
Asal-usul tradisi Halloween berasal dari perayaan bangsa Celtic Samhain, yang dipercayai memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan arwah orang yang telah meninggal.
Mereka juga diyakini mampu meramalkan nasib baik atau buruk.
Pada masa tersebut, bangsa Celtic membakar api unggun dan mengenakan kostum menakutkan untuk mengusir roh-roh jahat dan hantu.
Mereka juga menggunakan kepala dan kulit hewan sebagai persembahan untuk mengungkap nasib.
2. Identik dengan Warna Hitam dan Jingga
Halloween identik dengan warna hitam dan jingga, yang memiliki makna masing-masing.
Hitam melambangkan kematian dan kegelapan. Adapun jingga melambangkan kekuatan, ketahanan, masa panen, dan musim gugur.
Kedua warna ini sangat terkait dengan tema Halloween yang mencerminkan pertemuan antara dunia hidup dan dunia mati.
3. Tradisi 'Trick or Treat!'
Salah satu aspek perayaan Halloween adalah Trick or Treat, sebuah tradisi yang berakar dari Eropa.
Perlu dicatat bahwa migrasi orang Eropa ke Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19, membawa tradisi Halloween bersama mereka.
Pada akhir abad ke-19, di Amerika, ada upaya untuk mengubah Halloween menjadi sebuah hari libur yang lebih berfokus pada komunitas dan keramaian di antara tetangga.
Hal ini berbeda dengan tujuan awalnya yang lebih bersifat perlindungan dari hantu dan roh jahat.
Akhirnya, pada abad ke-20, Halloween menjadi perayaan yang melibatkan anak-anak hingga orang dewasa, dengan perayaan yang mencakup hidangan khas, kostum yang mencolok, serta pertukaran permen atau makanan manis di antara tetangga.
Dari tahun 1920 hingga 1950, tradisi Trick-Or-Treat terus berkembang, dan pada akhirnya menghasilkan perayaan Halloween yang meriah di Amerika.
Sebagai hasilnya, Amerika kini menghabiskan sekitar 6 miliar dolar untuk merayakan Pesta Halloween, menjadikannya sebagai hari libur komersial terbesar kedua setelah Natal.
4. Labu Jack o’lantern dan Lilin
Salah satu elemen yang khas dalam perayaan Halloween adalah pengukiran labu dengan desain-desain kreatif, dan menempatkan lilin di dalamnya.
Inspirasi untuk tradisi ini berasal dari cerita tentang 'Jack o-Lantern.'
Dalam cerita tersebut, Jack adalah seorang petani cerdik yang suka melakukan tindakan jahat terhadap berbagai makhluk, bahkan termasuk Iblis.
Akibat perbuatan liciknya, Jack tidak diizinkan masuk ke surga maupun neraka setelah kematiannya.
Meskipun begitu, Iblis memberikannya bara api untuk menerangi jalannya di dalam kegelapan.
Jack kemudian mulai mengukir umbi-umbian dan menaruh bara api di dalamnya, untuk digunakan sebagai lentera.
Seiring berjalannya waktu, labu menjadi pilihan yang lebih umum dibandingkan umbi-umbian dalam tradisi ini.
5. Kucing Hitam dan Burung Hantu
Selain labu dan lilin, kucing hitam dan burung hantu juga memiliki hubungan yang erat dengan Halloween.
Pada abad ke-14, kucing hitam dianggap sebagai pembawa kematian dan seringkali dikaitkan dengan penyihir.
Meskipun pada kenyataannya, mereka adalah makhluk yang gemuk dan menggemaskan.
Baca Juga: Termasuk di Itaewon, Inilah 3 Tragedi Mengerikan Pesta Halloween yang Bikin Nyawa Melayang
Hal serupa terjadi dengan burung hantu, di mana dipercayai bahwa mendengar suara burung hantu di malam hari merupakan pertanda buruk.
Namun, semua ini hanyalah mitos semata dan tidak memiliki dasar ilmiah.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators