Di puncak gunung, akhirnya ia sampai di sebuah padepokan tua yang magis banget auranya.
Di sana, duduklah Resi Joyowarsa, sang guru, pertapa sakti yang udah nunggu kedatangannya.
Tanpa basa-basi, sang resi langsung kasih tahu kalau ilmu sakti ini bukan buat orang sembarangan.
Tiga syarat utama harus dikuasai dulu yaitu kesabaran, ketahanan, dan pengendalian diri dan latihan pun dimulai.
Bayangin, tiap malam Ki Jagat Wulong harus duduk di bawah air terjun, siangnya lari di atas bara api, dan tiap bulan purnama harus masuk hutan buat uji kendali pikiran. Gila gak tuh?
Tapi semua kerja keras itu nggak sia-sia. Pada malam penuh cahaya bulan, akhirnya tubuh Ki Jagat Wulong mulai bergetar.
Dalam waktu singkat, ia memecah diri jadi ribuan bayangan. Ilmu Ajian Bolo Sewu resmi ia kuasai!
Baca Juga: Ajian Lembu Sekilan: Ilmu Sakti Warisan Patih Gajah Mada yang Bikin Kebal
Belum sempat istirahat panjang, Resi Joyowarsa memberi tugas penting yaitu mengantar sebuah peti misterius ke Majapahit.
Nggak boleh dibuka, cuma harus diserahkan ke seseorang yang udah nunggu di alun-alun istana.
Tanpa tanya-tanya banyak, Ki Jagat Wulong langsung berangkat. Tapi ternyata perjalanan turun gunung nggak kalah berbahaya.
Di tengah hutan, ia dihadang oleh gerombolan perampok bersenjata tajam. Mereka ngotot minta peti itu. Tapi Ki Jagat Wulong udah bukan Ki Jagat Wulong yang dulu.
Dengan satu gerakan, ia aktifkan ajian bolo sewu. Seribu bayangan langsung mengelilingi para perampok.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube