INDOZONE.ID - Di Jawa Tengah bagian Selatan khususnya terdapat sebuah Tradisi peninggalan Majapahit yang masih bertahan hingga saat ini yaitu Jamasan.
Dikutip dari Jurnal Agama dan Masyarakat, Jamasan merupakan kegiatan membersihkan benda pusaka seperti keris, tombak dengan cara memandikan benda pusaka tersebut dengan air bunga atau air perasan jeruk untuk menghilangkan karat yang nantinya akan dioleskan pada benda pusaka tersebut.
Tradisi ini memiliki tujuan untuk menjaga agar benda pusaka peninggalan leluhur tetap terjaga kualitasnya.
Baca Juga: Carok: Tradisi Madura yang Taruhannya Harga Diri dan Nyawa
Tradisi jamasan pusaka dilakukan setiap bulan Suro, karena bulan Suro dianggap sebagai bulan paling sakral bagi orang Jawa.
Tradisi Jamasan ini telah ada sejak zaman Majapahit yang dikembangkan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini.
Tradisi ini sebagai bentuk wujud kebudayaan lokal tak benda.
Kegiatan ini diadakan setiap satu tahun sekali sebagai peringatan satu muharram atau tahun baru Islami bagi umat muslim khususnya di Jawa.
Baca Juga: Menguak Makna Tradisi Syawalan atau Lomban: Warisan Budaya Khas dari Jepara
Selain itu juga tujuan dari tradisi ini adalah untuk membersihkan hati, pikiran agar terhindar dari pengaruh negatif dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah tiada.
Pengikut dari tradisi Jamasan ini mereka telah dibekali ilmu kebal dan mantra-mantra khusus pada saat proses pembersihan berlangsung tidak sembarangan orang bisa memegang benda pusaka tersebut hanya orang-orang tertentu saja.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat