Ilustrasi nasi tumpeng untuk tradisi Bancakan Weton
INDOZONE.ID - Bancakan weton adalah tradisi masyarakat Jawa untuk memperingati hari lahir berdasarkan kalender Jawa, yang berputar setiap 35 hari sekali, dikenal dengan istilah selapan.
Mengutip Kajian nilai-nilai budaya Jawa dalam tradisi bancaan weton di Kota Surakarta (sebuah kajian simbolisme dalam budaya Jawa Pradanta, S. W. (2015), tradisi bancakan weton ini berbeda dengan perayaan ulang tahun yang dilakukan setahun sekali.
Salah satu daerah yang masih menjalankan tradisi ini adalah Kota Surakarta, kota yang kental dengan budaya Jawa karena adanya Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegaran.
Baca Juga: Momotaro, Pahlawan Persik dari Zaman Edo yang Jadi Simbol Keberanian dalam Mitologi Jepang
Pelaksanaan bancakan weton diawali dengan menyiapkan berbagai hidangan penuh makna:
- Nasi tumpeng: Berbentuk kerucut sebagai simbol doa manusia menuju Tuhan. Puncaknya dihias dengan sate yang berisi cabai merah, bawang merah, dan telur rebus.
- Gudangan: Sayuran melingkari tumpeng, melambangkan energi positif.
- Telur rebus: Biasanya jumlahnya 7, 11, atau 17 butir sebagai simbol keberuntungan.
- Daun pisang: Digunakan sebagai alas, melambangkan kesuburan.
- Jajanan pasar: Berupa wajik, pisang, dan buah-buahan sebagai pelengkap.
- Kembang setaman: Terdiri dari mawar merah, mawar putih, kantil, melati, dan kenanga.
- Bubur 7 rupa: Wajib ada dalam tradisi ini.
- Uang koin: Diletakkan di bawah tumpeng, melambangkan kesederhanaan dan pengingat bahwa uang bukan segalanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Buku