Ilustrasi Tradisi Pernikahan Tiongkok
INDOZONE.ID - Pernikahan bukan hanya sekadar penyatuan dua insan, tetapi juga merupakan ikatan antara dua keluarga dan ekonomi dari kedua belah pihak. Setiap budaya memiliki ciri khas dalam merayakan pernikahan, begitu pula dengan tradisi pernikahan di Tiongkok yang dikenal dengan nuansa merah yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Tradisi pernikahan Tiongkok sudah berkembang menjadi sebuah sistem yang terstruktur sejak masa Negara-Negara Berperang (402-221 SM). Dalam teks klasik The Book of Rites, pernikahan digambarkan sebagai sebuah institusi penting untuk memperkuat keluarga, menghormati leluhur, serta menjamin kelangsungan keturunan.
Proses pernikahan dimulai dengan keterlibatan seorang perantara yang bertindak atas nama keluarga pengantin pria. Perantara ini membawa hadiah kepada keluarga calon pengantin wanita dan meminta informasi mengenai tanggal serta waktu kelahiran calon mempelai wanita. Jika horoskop dan simbol-simbol astronomi keduanya cocok, maka keluarga kedua belah pihak akan melanjutkan ke tahap pertunangan.
Selanjutnya, setelah pertukaran nama, identitas keluarga, dan negosiasi, keluarga pria mengirimkan hadiah pertunangan, seperti uang, kue pengantin, dan barang-barang simbolis lainnya. Sebagai balasan, keluarga wanita akan memberikan makanan dan pakaian. Pertunangan ini biasanya berlangsung antara satu hingga dua tahun.
Menjelang hari pernikahan, calon pengantin wanita akan melakukan ritual penarikan diri dari kegiatan sehari-hari sebagai bentuk persiapan. Sementara itu, keluarga pengantin pria akan memasang ranjang pernikahan yang baru. Pengantin pria dan wanita kemudian menjalani ritual pemakaian mahkota dan penataan rambut sebagai simbol kedewasaan.
Pada hari pernikahan, rombongan pengantin pria akan datang untuk menjemput mempelai wanita dengan arak-arakan yang meriah, lengkap dengan musik, petasan, dan simbol-simbol keberuntungan. Pengantin wanita kemudian akan dibawa ke rumah pengantin pria menggunakan tandu, sambil dilindungi dari pengaruh buruk dengan jimat-jimat tertentu.
Baca Juga: Mengenal Upacara Pernikahan Mayat dalam Budaya Suku Toraja, Tradisi Unik Rayakan Kematian
Sesampainya di rumah pengantin pria, pasangan pengantin melakukan penghormatan kepada Langit dan Bumi, leluhur, serta para dewa. Mereka juga saling memberi hormat sebagai tanda bahwa mereka resmi menjadi pasangan suami-istri. Di beberapa daerah, ada tambahan ritual minum anggur dari cangkir yang sama sebagai simbol persatuan.
Pada hari berikutnya, pengantin wanita akan mempersembahkan hormat kepada leluhur keluarga pengantin pria. Setelah tiga hari, pasangan yang baru menikah akan mengunjungi keluarga pengantin wanita sebagai bagian dari tradisi kunjungan tamu.
Meski zaman terus berkembang, beberapa aspek tradisi pernikahan Tiongkok tetap dipertahankan dalam pernikahan modern. Salah satunya adalah pemilihan tanggal pernikahan yang dianggap baik menurut ramalan, serta penggunaan simbol-simbol keberuntungan seperti Shuang Xi (double happiness) yang masih populer untuk mendoakan kebahagiaan pasangan.
Baca Juga: Memahami Makna Pingitan Pengantin Jawa, yang Jadi Ritual Cinta dalam Diam
Pada akhirnya, meski ada penyesuaian dalam pernikahan modern, esensi utama dari pernikahan tetaplah sama: menyatukan dua individu melalui sebuah ikatan yang sah di hadapan komunitas mereka. Tradisi pernikahan Tiongkok terus berlanjut, mengikat bukan hanya dua orang, tetapi juga dua keluarga, dengan nilai-nilai yang kaya dan mendalam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Chinese Historical & Cultural Project