Keesokan harinya, setelah salat Jumat, tradisi dilanjutkan dengan pembagian kue apem. Gunungan apem yang telah disimpan semalaman di Masjid Agung Jatinom, dibawa menuju lapangan Sendang Plampeyan, terletak tidak jauh dari masjid.
Di sini, Bupati Klaten yang hadir dalam acara tersebut akan memulai pembagian kue apem kepada masyarakat yang hadir.
Secara bersamaan, panitia acara yang berada di menara Oro-Oro Tarwiyah, akan melemparkan puluhan ribu apem kepada warga yang sudah menunggu di bawah menara.
Kegembiraan pun tak terbendung saat warga berlomba-lomba mendapatkan apem yang dilemparkan.
Antusiasme masyarakat makin meningkat setiap tahunnya. Selain sebagai ritual budaya, Yaqowiyu juga turut berperan dalam menggerakkan perekonomian lokal, dengan mengundang banyak pengunjung dari luar daerah.
Tradisi ini kini tidak hanya menjadi salah satu ikon budaya Kabupaten Klaten, tetapi juga menjadi wujud solidaritas dan kebersamaan masyarakat Jatinom yang terus dilestarikan hingga kini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Islami, M. E. N., & Ikhsanudin, M. (2014).