INDOZONE.ID - Tradisi Selamatan 7 Bulanan adalah salah satu budaya yang kaya makna dalam masyarakat Indonesia, khususnya bagi ibu hamil.
Budaya ini biasanya dilakukan ketika usia kehamilan mencapai tujuh bulan, yang dianggap sebagai tahap penting dalam perjalanan menuju kelahiran.
Dalam upacara ini, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk memberikan dukungan moral dan spiritual kepada calon ibu, sekaligus mendoakan kesehatan dan keselamatan sang janin.
Selamatan 7 Bulanan memiliki sejumlah unsur yang memperkuat maknanya. Pertama, prosesi doa bersama menjadi inti dari ritual ini. Keluarga dan tamu undangan berkumpul untuk memanjatkan doa agar proses persalinan berlangsung lancar, serta ibu dan bayi senantiasa dalam keadaan sehat.
Dalam banyak kasus, doa-doa yang dipanjatkan tidak hanya meminta keselamatan, tetapi juga keberkahan bagi masa depan anak yang akan lahir.
Baca Juga: Di Balik Tradisi Slametan Rumah Baru, Lerigi dalam Memohon Keberkahan dan Harapan Baru
Kedua, makanan yang disajikan dalam selamatan ini, juga memiliki makna simbolis. Berbagai hidangan khas sering kali dipilih untuk mencerminkan harapan akan kebahagiaan dan keberkahan.
Misalnya, nasi tumpeng yang melambangkan kesejahteraan, atau jajanan tradisional yang menggambarkan rasa syukur atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tak hanya itu, Selamatan 7 Bulanan juga menjadi momen bagi komunitas untuk menunjukkan kepedulian dan solidaritas.
Kehadiran keluarga dan teman-teman di acara ini, memberikan dukungan emosional kepada calon ibu, mengurangi beban psikologis yang mungkin dirasakan selama masa kehamilan.
Baca Juga: Tren Halloween di Indonesia, dari Tradisi Barat hingga Kreasi Lokal Populer dan Kreatif
Kehangatan dan kebersamaan ini merupakan bagian penting dari tradisi yang memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TRADISI TUJUH BULANAN WANITA HAMIL DI INDONESIA JURNAL PARAD