Peran terpenting Jormungandr dalam mitologi Nordik adalah pada masa Ragnarok, hari kiamat dalam kepercayaan Norse.
Pada saat itu, Jormungandr akan melepaskan ekornya dan bangkit dari lautan, bergabung dengan kekuatan kekacauan untuk melawan para dewa.
Pertarungan dahsyat antara Thor dan Jormungandr akan terjadi sekali lagi. Meskipun Thor berhasil membunuh sang ular raksasa, racun Jormungandr membuatnya kehilangan nyawa setelah berjalan sembilan langkah.
Kehadiran Jormungandr dalam mitologi Nordik memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar monster penghancur. Ia mewakili konsep transformasi dan perubahan, serupa dengan peran ular dalam berbagai mitologi kuno lainnya.
Baca Juga: Perun, Dewa Petir dari Rusia dalam Mitologi Slavia, Saingan Zeus dan Thor
Di Mesir kuno, misalnya, terdapat Apophis, ular raksasa yang setiap malam berusaha menghancurkan Dewa Matahari, Ra. Baik Jormungandr maupun Apophis, mewakili kekuatan kekacauan yang mengancam tatanan dunia.
Namun, ada perbedaan penting antara Jormungandr dan Apophis. Apophis selalu gagal dalam usahanya menghancurkan Ra, sedangkan Jormungandr mampu memenuhi takdirnya dalam Ragnarok.
Kematian Jormungandr, bersama dengan kematian Thor dan para dewa lainnya, menandai akhir dari dunia lama dan lahirnya dunia baru.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: World History