Kategori Berita
Media Network
Kamis, 14 MARET 2024 • 10:30 WIB

Mengenal Sukeban: Fenomena Gang Cewek SMA di Jepang Era 70-an, Kultur Memberontak hingga Terlibat Kriminal

Mereka juga memakai sepatu Converse, dan pakaian mereka sering kali memiliki modifikasi buatan tangan, termasuk lencana dan kancing. Mereka hampir tidak menggunakan makeup dan memiliki alis yang sangat tipis.

Dikenali Dengan Senjata Tersembunyi

Sukeban dan senjata. (Istimewa)

Pada tahun 1980-an, polisi membuat pamflet, menggambarkan "tanda-tanda kehancuran" ini dengan rambut yang diwarnai atau dikepang, rok panjang, lengan baju yang digulung, dan kaus kaki berwarna. Pakaian mereka melayani tujuan di luar pemberontakan budaya patriarki mereka: itu digunakan untuk menyembunyikan senjata.

Sukeban menggunakan pakaian mereka untuk menyembunyikan rantai, pisau cukur, dan pedang bambu.

Gadis-gadis itu berasal dari keluarga kelas pekerja dan menyadari bahwa mereka mungkin tidak akan pernah keluar dari situasi sosial mereka.

Sukeban memberi mereka hal-hal yang biasanya diberikan oleh kebanyakan geng: rasa memiliki. Ini juga memungkinkan mereka memberontak terhadap norma gender dan harapan tradisional untuk perilaku feminin, dan memberi mereka kekuatan - meskipun kekerasan dan kejahatan kecil bukan bentuk pemberdayaan yang ideal.

Baca Juga: Viral Foto Jadul Siswa SMA Berpose di Tahun 1986, Netizen Salfok Sosok yang Berkumis Tebal

Tindakan Kriminal Dengan Kode Keadilan Sendiri

Para Sukeban di Jepang. (Tokyocowboy)

Sukeban terlibat dalam kejahatan kecil dan geng-geng bertengkar satu sama lain, tetapi mematuhi kode keadilan yang ketat. Geng-geng itu bersifat hierarkis, mirip dengan kejahatan terorganisir, dan memiliki sistem hukuman untuk melanggar aturan.

Sistem ini, yang disebut "penyiksaan," melibatkan beberapa tingkatan hukuman. Misalnya, jika seorang anggota Sukeban tidak setia, menggunakan narkoba, atau mencuri pacar orang lain, maka luka bakar rokok adalah hukuman yang minor.

Meskipun sebagian besar mereka terlibat dalam kejahatan kecil, beberapa dari mereka terlibat dalam kekerasan ekstrem. Yang paling menakutkan adalah kelompok sekitar 50 orang yang dipimpin oleh K-Ko the Razor.

Gang cewek-cewek ini suka membawa pisau cukur yang dibungkus kain dan diselipkan di antara payudara mereka. Mereka bisa mengeluarkan pisau cukur dan memotong wajah musuh mereka.

Baca Juga: Mengintip Journal of Terror: Kelana Season 3, Mengangkat Kultur dan Klenik Khas Sunda

Dampak Budaya Dari Sukeban

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Sukeban: Fenomena Gang Cewek SMA di Jepang Era 70-an, Kultur Memberontak hingga Terlibat Kriminal

Link berhasil disalin!