Legenda asal usul Kota Cianjur.
INDOZONE.ID - Cianjur merupakan sebuah kota di wilayah Jawa Barat, yang terkenal dengan berasnya yang berkualitas.
Namun tahukah kamu, ternyata jauh sebelum menjadi kota dengan beras unggulan, tersimpan kisah asal usul Cianjur hingga menjadi kota seperti sekarang ini.
Kisah bermula pada zaman dahulu, hiduplah seorang lelaki kaya raya di suatu desa daerah Jawa Barat, yang memiliki semua sawah serta ladang di desa tersebut.
Penduduk setempat menyebutnya Pak Kikir, karena sifatnya yang sangat pelit. Bahkan ke anak lelaki semata wayangnya pun ikut terdampak sifat buruknya itu.
Namun, berbeda dengan ayahnya, anak lelakinya memiliki sifat yang sangat dermawan bahkan sering membantu tetangga yang kesusahan.
Desa tersebut punya suatu kepercayaan, bila ingin mendapat hasil panen yang melimpah dan bagus, maka harus diadakan syukuran yang bagus juga. Mengetahui hal itu, Pak Kikir pun dengan terpaksa mengadakan syukuran dengan mengundang seluruh penduduk desa.
Baca Juga: Filosofi 250: Kisah Legenda China dan Nasihat untuk Rajin Bekerja
Penduduk desa pun senang dan beramai-ramai menghadiri pesta syukuran itu. Namun tak disangka, Pak Kikir hanya menyajikan makanan ala kadarnya, bahkan jumlah makanannya pun tak cukup untuk semua tamu undangan yang hadir.
Penduduk desa hanya mengelus dada dan heran dengan sifat kikir tuan tanahnya itu. Padahal, syukuran tersebut juga untuk keberhasilan panen sawah dan ladang miliknya sendiri.
“Sudah mengundang banyak orang, ternyata tidak tersaji makanan dan minuman yang layak, buat apa harta yang segudang itu,” keluh salah satu warga.
“Benar, kalau begini, Tuhan tidak akan memberi berkah pada hartanya yang banyak itu,” sahut warga lainnya.
Sumpah serapah serta gunjingan pun berseliweran terucap dari satu warga ke warga lainnya. Hingga di tengah acara berlangsung, datang seorang nenek tua yang meminta sedekah sesuap nasi pada Pak Kikir.
Rintihan nenek tua itu terdengar menyayat hati. Bukannya kasihan, dengan angkuhnya pak Kikir malah mengusir sang nenek dan menyuruh tukang pukulnya untuk mengancamnya pergi, hingga membuat enek tua itu sedih dan menangis.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators