Itu karena Festival Lupercalia dianggap sebagai tradisi bangsa Romawi kuno yang identik dengan hal-hal berbau seks.
Seorang penulis bernama J.A North dalam bukunya The Journal of Romance tahun 2008 pernah menjelaskan hal itu.
Namun seiring zaman berkembang, tradisi tersebut dikatakan mulai diubah menjadi lebih baik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: