Festival Lupercalia yang menjadi cikal bakal Hari Valentine. (Domenico Beccafumi/Public Domain)
Hari Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari identik dengan hal romantis dan cinta kasih. Hari kasih sayang ini umumnya dirayakan dengan orang-orang spesial.
Kamu mungkin akan menghabiskan waktu bersama, bertukar hadiah ataupun mengirimkan kartu ucapan manis. Namun jika ditarik ke belakang, sejarah valentine sebenarnya jauh dari hal-hal romantis.
Dikutip dari NPR, asal-usul valentine sesungguhnya jauh dari simbol cinta dan kasih. Momen yang kini diperingati sebagai kasih sayang ini berawal dari sebuah festival berdarah nan sadis bernama Lupercalia.
Tetapi sebenarnya, ada beberapa versi cerita yang menggambarkan bagaimana sejarah valentine. Berikut ulasannya!
Sejarah valentine dalam legenda ini berawal dari kisah tragis yang dialami seorang pendeta dari Roma bernama Valentine. Sang pendeta mendapat siksaan hebat dan berakhir dipancung pada tanggal 14 Februari 278 Masehi.
Ia dieksekusi setelah dianggap menentang kebijakan Claudius II, seorang Kaisar yang terkenal kejam dan kerap membuat Roma terlibat dalam berbagai pertempuran berdarah.
Kaisar Roma ini selalu ingin menang dalam setiap peperangan. Karena itu dia keukeuh mau memiliki tentara yang kuat.
Sayangnya hal itu sulit untuk diwujudkan, sebab bala tentaranya enggan pergi ke medan perang karena terikat pada istri atau kekasih mereka. Untuk mengatasinya Claudius II melarang semua bentuk pernikahan serta pertunangan yang ada pada Roma.
Baca juga: Kapan Hari Valentine 2023 Dirayakan? Ini Tanggal dan Sejarahnya!
Tetapi pendeta Valentine menentang kebijakan tersebut. Ia secara diam-diam menikahkan pasangan muda.
Akibatnya saat tindakannya terbongkar, Valentine pun ditahan dan mendapat siksaan hebat. Ia dipukuli hingga dipancung oleh Claudius II.
Hukuman ini menjadikan sebuah tanda sebagai peringatan atau perayaan yang dilakukan setiap tanggal 14 Februari.
Selain itu, ada pula cerita yang berkaitan dengan praktik menulis surat cinta untuk Valentine. Legenda ini menyebutkan bahwa Valentine meninggalkan catatan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya saat disiksa sebelum eksekusi.
Tulisan 'From Your Valentine' ini menjadi populer dan banyak menginspirasi. Atas jasanya, Valentine dinobatkan sebagai orang suci hingga disebut sebagai Santo Valentine.
Sejarah Valentine dalam versi ini menyebutkan, kalau perayaan hari kasih sayang berawal dari Festival Lupercalia yang mengerikan. Festival ini merupakan tradisi bangsa Romawi kuno yang tidak terlepas dengan hal-hal sadis berbau seks.
Dikutip dari The Journal of Romance to this volume 98 2008, J.A North menulis kalau Lupercalia merupakan tradisi nenek moyang Romawi kuno yang dilakukan untuk menghormati Dewa kesuburan.
Sayangnya pada praktiknya Lupercalia diisi dengan ritual tidak bermoral dan tidak melambangkan kehangatan atau kasih sayang sama sekali.
Baca juga: 35 Ucapan Valentine Bahasa Inggris, Kata-Katanya Romantis!
Di mana para pria bebas memilih wanita selama perayaan Lupercalia. Biasanya, pasangan yang dijodohkan akan tetap bersama sampai perayaan di tahun berikutnya.
Beberapa di antara mereka ada yang jatuh cinta, lalu menikah. Tetapi ada pula yang hanya menjadi budak seks.
Beruntung pada masa Paus Gelasius berkuasa (akhir abad ke-5) perayaan Lupercalia dilarang. Jika sebelumnya Lupercalia dilakukan 15 Februari, maka kemudian digantikan Valentine yang dirayakan satu hari sebelumnya, yakni pada tanggal 14 Februari.
Terlepas dari legenda keterkaitan antara Santo Valentine ataupun Festival Lupercalia, Valentine's Day sendiri menjadi sebuah perayaan atau budaya yang banyak dilakukan oleh berbagai negara termasuk di Indonesia.
Perayaannya biasa diisi dengan hal-hal romantis, mulai dari memberikan coklat, kartu, bunga ataupun ornamen berbentuk hati kepada orang tersayang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: