Ilustrasi Menikah di Bulan Suro.
Salah satu mitos yang paling dikenal adalah mitos menikah di bulan Suro. Menurut kepercayaan, menikah di bulan ini dapat mendatangkan malapetaka. Catatan dalam Serat Centini menyebutkan bahwa pasangan yang menikah di bulan Suro akan mengalami banyak hutang setelah berumah tangga.
Selain itu, ada juga yang percaya bahwa bulan Suro adalah bulan pria, di mana hanya bangsawan keraton yang boleh menggelar hajatan.
Baca Juga: Alasan 1 Muharram Jadi Awal Tahun Baru Hijriah, Begini Kisah Selengkapnya!
Ada pula mitos yang mengatakan bahwa penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul, sedang melaksanakan pernikahan di bulan Suro, sehingga masyarakat enggan menggelar pernikahan pada waktu yang sama.
Sebagai gantinya, masyarakat Jawa biasanya memilih bulan Dzulhijjah atau Sasi Besar yang dianggap lebih aman untuk melangsungkan pernikahan.
Baca Juga: Menyingkap Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia yang Ternyata Punya Sisi Gelap
Ilustrasi Pindah Rumah di Bulan Suro.
Mitos lainnya adalah larangan membangun atau pindah rumah selama bulan Suro. Masyarakat Jawa sangat mempercayai adanya waktu baik dan buruk untuk memulai pekerjaan besar, termasuk membangun rumah.
Membangun atau pindah rumah di bulan Suro diyakini dapat membawa kesialan dan mengganggu keselamatan penghuni rumah.
Baca Juga: Misteri Kerbau Bule Keramat Saat Malam Satu Suro di Surakarta
Ilustrasi Bepergian Jauh di Bulan Suro.
Banyak masyarakat Jawa yang percaya bahwa bepergian jauh di bulan Suro dapat mendatangkan bahaya.
Karena bulan Suro dianggap sangat sakral dan penuh dengan energi mistis, masyarakat lebih memilih untuk tetap berada di rumah dan menghindari perjalanan jauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube @TV Kuno