Kamis, 25 APRIL 2024 • 06:05 WIB

Pabrik Gula Meritjan Kediri, Saksi Bisu Peninggalan Kolonial Belanda Abad 19 yang Tetap Eksis hingga Kini

Author

Periode pertumbuhan industri gula di Indonesia memang tidak terlepas dari dominasi kolonialisme Belanda.

INDOZONE.ID - Periode pertumbuhan industri gula di Indonesia tidak terlepas dari dominasi kolonialisme Belanda. Gula telah menjadi komoditas vital dalam perdagangan, dari masa kolonial hingga kini, karena peran pentingnya sebagai pemanis dalam minuman dan makanan.

Mengingat pentingnya komoditas gula itu, pabrik-pabrik gula didirikan untuk memenuhi permintaan terhadap gula yang terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Salah satu contohnya adalah Suikerfabriek Meritjan (Pabrik Gula Meritjan) yang berlokasi di Kediri Jawa Timur.

Awalnya, pabrik gula terutama terpusat di Batavia, namun seiring dengan meningkatnya permintaan gula, pembangunan pabrik gula kemudian merambah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Kisah Bocah 12 Tahun di China Sebabkan Insiden Kembang Api Paling Mematikan di Dunia, 694 Orang Meninggal karena Petasan

Pabrik Gula Meritjan, yang sebelumnya dikenal dengan Suikerfabriek Meritjan, merupakan salah satu dari banyaknya pabrik gula peninggalan Hindia-Belanda di Jawa Timur.

Di Karesidenan Kediri sendiri, pabrik ini adalah salah satu dari tiga pabrik kolonial yang masih berdiri hingga saat ini, bersama dengan Pabrik Gula Ngadirejo, Pabrik Gula Modjopanggong, dan Pabrik Gula Pesantren.

Sejarah Pembangunan Pabrik Gula Meritjan Kediri

Sejarah pendirian Pabrik Gula Meritjan di Kediri berkaitan erat dengan konteks kolonialisme Belanda dan kebijakan tanam paksa yang diterapkan di Hindia Belanda pada abad ke-19.

Pada masa itu, Belanda memperkenalkan sistem perkebunan tebu dan pengrmbangan industri gula sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar Eropa serta untuk memperoleh keuntungan ekonomi yang besar.

Baca Juga: Dampak Ekonomi Liberal Kolonial Hindia Belanda di Sumatera Utara Tahun 1870-1900

Pabrik Gula Meritjan didirikan pada tahun 1883 oleh Nederland Indische Landbouw Matschappij (NILM), sebuah perusahaan swasta Belanda, sebagai salah satu dampak dari kebijakan swastanisasi yang diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Dengan swastanisasi, perusahaan swasta dapat mengambil alih produksi dan pengelolaan pabrik-pabrik yang sebelumnya dikelola oleh pemerintah.

Kediri dipilih sebagai lokasi pabrik karena tanahnya yang subur dan sesuai untuk perkebunan tebu, serta akses yang lancar melalui sungai Brantas yang mempermudah proses produksi dan pengangkutan.

Sebagai konsekuensinya, pabrik Gula Meritjan menjadi salah satu dari sejumlah pabrik gula yang didirikan di Jawa Timur pada periode pertumbuhan industri gula yang pesat antara tahun 1870-1890 setelah diberlakukannya Undang-undang Agraria.

Perkembangan Pabrik Gula Meritjan Kediri

Pabrik Gula Meritjan, yang berdiri sejak 1883, mengalami berbagai perubahan kebijakan dari era swastanisasi hingga masa kemerdekaan, dan kini beroperasi di bawah naungan PTPN X.

Berdirinya pabrik ini, terkait erat dengan kebijakan swastanisasi pada tahun 1870-an serta berdirinya perkebunan di Karesidenan Kediri di bawah pemerintahan Belanda.

Dikelola oleh NILM, Pabrik Gula Meritjan adalah salah satu dari sejumlah pabrik gula yang dimiliki oleh NILM di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Administrasi dan manajemen pabrik ini diatur sedemikian rupa untuk mendukung operasionalnya dengan mengikuti prinsip-prinsip manajemen yang dikenal pada masanya.

Faktor manusia, dana, bahan, mesin, dan metode menjadi kunci dalam mengelola pabrik gula. Para manajer Belanda yang terpelajar mengelola administrasi dan manajemen, sementara tenaga kerja lokal digunakan sebagai pekerja produksi.

Pendanaan pabrik ini berasal dari kerjasama antara pemerintah Hindia Belanda dan NILM, dengan didukung oleh modal swasta dan undang-undang agraria.

Pabrik Gula Meritjan memanfaatkan perkebunan tebu yang luas di Karesidenan Kediri sebagai sumber bahan baku. Dengan menggunakan mesin uap dan metode Sulfitasi, pabrik ini mampu memproduksi gula secara masif.

Namun, setelah meraih kesuksesan, pabrik ini juga mengalami tantangan di akhir tahun 1920-an akibat krisis ekonomi global pasca Perang Dunia II.

Peran Pabrik Gula Meritjan Kediri dalam Perekonomian Mayarakat Kediri

Pabrik Gula Meritjan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian masyarakat Kediri dan sekitarnya. Sebagai salah satu pabrik gula terbesar pada masanya, keberadaannya tidak hanya memberikan lapangan kerja bagi masyarakat lokal tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Didirikan di daerah yang subur dan berdekatan dengan Sungai Brantas, pabrik ini mampu memperoleh kuota penggilingan terbesar pada masanya.

Pembangunan infrastruktur transportasi seperti jaringan rel kereta api juga memfasilitasi distribusi gula ke berbagai wilayah, sehingga meningkatkan peran tenaga kerja lokal.

Pabrik Gula Meritjan dianggap sebagai salah satu inisiatif pembangunan ekonomi di pedesaan, terutama setelah disahkannya UU Agraria yang memungkinkan perusahaan swasta untuk menyewa tanah dari penduduk pribumi.

Namun, meskipun bertahan dalam krisis ekonomi global pada awal 1929 berkat manajemen yang terampil dan teknologi modern, kehadiran pabrik juga menciptakan ketidakseimbangan ekonomi bagi masyarakat pribumi akibat upah dan harga sewa yang tidak seimbang.

Selama masa-masa krisis ekonomi global, peran Pabrik Gula Meritjan menjadi penting karena terjadi penurunan lapangan pekerjaan bagi petani dan pekerja pabrik.

Setelah itu, pabrik tersebut diubah menjadi pabrik senjata saat Jepang menduduki wilayah tersebut.

Meskipun mengalami berbagai pergantian kepemilikan, termasuk diambil alih oleh Belanda dan kemudian dinasionalisasikan oleh Indonesia pada tahun 1957.

Pabrik Gula Meritjan akhirnya berhasil bertahan dan sukses hingga saat ini, meskipun sempat mengalami penurunan produksi pada masa-masa sulit di tahun-tahun sebelumnya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X/@infokediri