Kategori Berita
Media Network
Kamis, 21 NOVEMBER 2024 • 09:47 WIB

Mengenal Tiong Hoa Hwee Koan, Organisasi Keturunan Tionghoa Pertama di Indonesia

Hoa Hwee Koan, organisasi Tionghoa pertama di Indonesia. (Dok. kltlv.nl)

INDOZONE.ID - Belanda masuk ke Nusantara bertujuan untuk berdagang rempah-rempah, namun hubungan dagang dengan komunitas Tionghoa memburuk setelah pembantaian tahun 1740.

Akibatnya, Belanda menerapkan Wijkenstelsel dan Passenstelsel untuk membatasi warga Tionghoa, terutama karena takut mereka bersatu dengan bumiputera melawan kolonial.

Untuk memajukan komunitasnya, pemimpin Tionghoa mendirikan Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) pada 17 Maret 1900 di Batavia yang dipimpin oleh Phoa Keng Hek.

Tiong Hoa Hwee Kwan atau Rumah Perkumpulan Tionghoa bertujuan untuk mengembangkan dan menjaga adat istiadat Tionghoa dan ajaran Kong Hu Cu, dengan membangun pendidikan.

Ajarannya, yang menekankan tenggang rasa, kehormatan, dan kehidupan yang bermoral, diyakini mampu memperbaiki perilaku dan cara berpikir seseorang.

BACA JUGA: Kisah Kuomintang Taklukan Chiang Kai Shek Berujung Jatuhnya Era Nasionalis China

Pada tahun 1900, diskriminasi terhadap anak-anak Tionghoa dalam pendidikan sangat nyata. Hanya anak-anak dari keluarga kaya yang dapat mengakses pendidikan yang layak.

Anak-anak yang tidak diterima di sekolah Belanda atau sekolah misionaris (Zending) terpaksa belajar dari guru privat di rumah. Namun, pengajaran ini terbatas pada sastra klasik Tionghoa tanpa pemahaman makna dan sedikit pelajaran berhitung, dengan biaya yang sangat tinggi hingga mencapai 100 gulden.

Setahun setelah berdiri, Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) mendirikan sekolah Pahoa di Batavia pada 17 Maret 1901. Sekolah ini awalnya bernama Tiong Hoa Hak Tong dan berlokasi di Jalan Patekoan.

Kepala sekolah pertamanya adalah Louw Koei Hong. Sebelumnya, pendidikan hanya berfokus pada hafalan kitab klasik tanpa memahami isinya. Sebelum Sekolah Pahoa didirikan pada 1901, pendidikan Tionghoa di Batavia hanya fokus pada hafalan kitab tanpa pemahaman.

Sekolah Pahoa mengadopsi sistem modern dari Tiongkok dan Jepang, mengajarkan membaca, menulis, dan memahami pelajaran secara perlahan. Pada 1925, sekolah ini menjadi yang pertama mengajarkan tiga bahasa: Tionghoa, Inggris, dan Belanda.

Tujuan utama dari organisasi Tiong Hoa Hwee Koan ini tercapai yaitu ingin membuat pembaharuan tradisi dan adat istiadat yang berkembang di tanah Jawa saat itu.

Pada tahun 1902, THHK membuka cabang pertama di Bogor, diikuti oleh pembukaan di berbagai kota seperti Semarang, Malang, Bandung, dan Surabaya hingga 1908. Pada 1908, THHK mengelola 95 sekolah di seluruh Hindia Belanda dengan sekitar 5.500 murid terdaftar.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Peranan Organisasi Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) Dalam B

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Tiong Hoa Hwee Koan, Organisasi Keturunan Tionghoa Pertama di Indonesia

Link berhasil disalin!