Kategori Berita
Media Network
Senin, 03 JUNI 2024 • 14:25 WIB

1972 Harlem Mosque Incident, Tragedi "Prank" Berdarah di Masjid Kota New York

Insiden 1972 Harlem.

INDOZONE.ID - Pada 14 April 1972, Kepolisian Kota New York menerima panggilan bantuan di Masjid Malcolm Shabazz, sebuah masjid di wilayah Harlem, New York yang pernah dijadikan tempat ceramahnya Malcolm X.

Ada 4 orang anggota Kepolisian New York yang masuk ke lokasi, Phililip Cardillo, Vito Navarra, Victor Padilla dan Ivan Negron.

Ketika keempat polisi itu tiba, mereka sempat mendengar suara gaduh dari lantai atas masjid. Tanpa pikir panjang, para polisi ini pun masuk ke dalam masjid. Tapi, itu semua adalah jebakan.

Baca Juga: Kasus Penembakan Massal Paling Berbahaya Dalam Sejarah Republik Ceko, Baru Terjadi di 2023 Lalu

Keempat polisi itu langsung dikerubungi oleh 20 orang pria bersenjata. Kemudian, para penjahat ini menganiaya para polisi.

Opsir Vito berhasil lolos dari serangan para kriminal, sedangkan 3 rekannya masih terjebak di dalam masjid.

Opsir Phillip dan Victor terkena luka tembak yang serius, sementara Opsir Ivan masih berusaha untuk meloloskan diri dari kepungan para kriminal.

Beruntung, Opsir Vito berhasil memanggil bantuan dengan menghadirkan Opsir Rudy Andre untuk membebaskan 3 rekannya yang terjebak di dalam masjid.

Usai berhasil membobol pintu masjid yang sempat dikunci oleh para kriminal, pasukan kepolisian langsung meringkus para kriminal di tempat. Namun, ceritanya belum berhenti sampai situ.

Saat hendak keluar dari masjid, ketua ormas Islam setempat bernama Louis Farrakhan dan anggota kongres AS bernama Charles Rangel datang ke lokasi dan mencegat para polisi. Mereka berdua meminta agar para kriminal tersebut dibebaskan.

Menanggapi permintaan 2 petinggi itu, pihak kepolisian langsung menghubungi petinggi mereka, yakni Albert Seedman dan Michael Codd.

Para polisi meminta agar mereka bisa keluar dari masjid dengan selamat, pasalnya di luar masjid sudah ada rombongan massa yang menuntut agar para kriminal itu dibebaskan.

Tak lama kemudian, Kepolisian New York mengirimkan bantuan untuk mengamankan proses penangkapan para pelaku.

Akan tetapi, kedatangan polisi ini malah memicu terjadinya bentrokan dengan rombongan massa di luar masjid.

Akhirnya setelah bernegosiasi selama berjam-jam, para polisi bisa pergi meninggalkan masjid tanpa menangkap para pelaku.

Dokumentasi saat kejadian.

Meski begitu, para polisi tetap meminta agar para pelaku menyerahkan diri ke polisi pada keesokan harinya.

Dan tentu saja para pelaku menolak tegas ancaman dari para polisi. Bersamaan dengan perginya para polisi, bentrokan pun bisa diredakan.

Pada tahun 1974, polisi kembali menangkap kriminal yang diduga menjadi otak dari serangan 2 tahun sebelumnya di Masjid Malcolm Shabazz yang bernama Louis Dupree. Hal tersebut berdasarkan keterangan saksi yang mengaku melihat Louis di TKP.

Proses Pemakaman Anggota Kepolisian New York yang Gugur saat Kejadian.

Louis sempat diancam vonis hukuman mati karena upaya penembakan yang dilakukan kepada Opsir Phillip.

Akan tetapi, Louis malah dinyatakan tidak bersalah karena ada dugaan Opsir Phillip tertembak akibat pantulan peluru pada saat aksi pengepungan di masjid, yang mana peluru tersebut bisa saja berasal dari senjatanya sendiri.

Ada dugaan kalau aksi pengepungan di masjid tersebut didalangi oleh kelompok Black Liberation Army yang saat itu memang sedang diincar oleh Kepolisian New York akibat kasus pembunuhan terhadap beberapa anggota polisi.

Dugaan lain menyebutkan kalau aksi pengepungan tersebut sebenarnya dilakukan oleh FBI untuk "menghancurkan" sejumlah organisasi politik di AS yang menurut mereka subversif atau memberontak kepada pemerintah AS.

Pada kasus ini, yang jadi "targetnya" FBI adalah ormas Islam yang dipimpin oleh Louis Farrakhan, yaitu Nation of Islam (NOI).

Dengan menggunakan jasa kriminal bayaran ataupun oknum NOI, masyarakat akan percaya kalau NOI telah menjebak dan menghabisi nyawa 2 anggotanya di dalam masjid.

Baca Juga: Momen Ratu Elizabeth II di Jakarta 1974 Saat Putrinya Terancam Dibunuh, Teror Penembakan

Namun sampai sekarang, masih belum diketahui secara pasti apa motif dari kasus ini. Bahkan, identitas penelpon yang menghubungi Kepolisian New York untuk datang ke Masjid Harlem Shabazz hingga kini masih menjadi misteri.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

1972 Harlem Mosque Incident, Tragedi "Prank" Berdarah di Masjid Kota New York

Link berhasil disalin!