Kategori Berita
Media Network
Kamis, 31 AGUSTUS 2023 • 23:20 WIB

Tragedi Maut 31 Agustus di Jembatan Baghdad Tewaskan 965 Peziarah: Pilu Anak dan Lansia Terinjak-injak

Kericuhan yang terjadi di jembatan Baghdad pada 31 Agustus 2005

INDOZONE.ID - Tanggal 31 Agustus 2005 jadi hari bersejarah bagi warga Baghdad, Irak. Ada 965 orang tewas dalam insiden maut yang terjadi di jembatan Al-Aaimmah.

Tragedi mematikan itu bahkan menjadi bencana yang menimbulkan korban jiwa terbesar, sejak invansi pimpinan Amerika pada Maret 2003.

Di hari itu, orang-orang berkumpul untuk melakukan upacara peringatan kematian seorang imam Syiah yang dihormati, Imam Musa Kadhim, yang dimakamkam di sebuah masjid di lingkungan Khadimiyah, Baghdad Utara.

Panik Muncul Rumor Pengebom Bunuh Diri

Kericuhan terjadi di jembatan Baghdad

Insiden bermula saat ribuan jamaah di jembatan Al-Aaimmah tengah berusaha menuju makam Khadimiyah.

Pagi itu, peziarah sedang berbaris menuju ke makam Kadhimiyah. Namun mereka panik karena terjadi serangan roket dari pemberontak, yang menewaskan tujuh jamaah.

Baca Juga: Fakta Kota Bagdad yang Dijuluki Negeri 1001 Malam, Sering Disebut dalam Dongeng

Selain itu, beredar pula rumor ada seorang pengebom bunuh diri di tengah kerumunan, sehingga menambah kepanikan peziarah dan berakhir ricuh.

"Kami semua meneriakkan slogan-slogan tentang Imam Musa, dan kemudian orang-orang mulai berteriak tentang seorang pelaku bom bunuh diri," ujar Waleed Hameed Andul al-Radha, salah satu korban kericuhan.

"Mereka mulai saling bertabrakan. Tidak ada seorang pun yang menoleh ke belakang atau memberikan bantuan kepada orang-orang yang terjatuh. Orang-orang mulai berlarian di atas satu sama lain, dan semua orang berusaha menyelamatkan diri," tambahnya.

Saling Tabrakan di Jembatan

Perdana Menteri Irak Ibrahim al-Jaafari berbicara kepada seorang pria, yang terluka akibat terinjak-injak di jembatan Baghdad.

Peziarah yang hendak menuju makam Kadhimiyah terjebak di pos pemeriksaan beton. Sedangkan peziarah yang baru dari makam malah balik mendorong. Sehingga terjadilah kepadatan di jembatan.

Pejabat keamanan menyalahkan pos pemeriksaan keamanan di pintu masuk jembatan, karena lalu lintas pejalan kaki jadi terbatas.

Banyak Korban Terinjak-injak dan Tewas

Gerakan Save The Tigris tahun 2016

Jembatan dua jalur tersebut mendadak dipenuhi ratusan sandal yang hilang, karena pemiliknya panik dan terdorong. Banyak pula anak-anak berada di sungai mencoba menggapai lahan kering.

Ada ratusan wanita, anak-anak dan lansia terinjak-injak di jembatan Al-Aaimmah. Bahkan, tidak sedikit peziarah tenggelam dan tewas karena jatuh dan lompat ke Sungai Tigris.

"Kami memperkirakan lebih banyak lagi mayat yang tenggelam akan muncul ke permukaan," kata seorang pejabat keamanan setempat.

Baca Juga: Kematian Tragis Remi Lucidi, Selebgram yang Tewas usai Terpeleset karena Hobi Selfie di Gedung Tinggi

Rumah sakit setempat sempat kewalahan akibat insiden ini juga, karena banyaknya korban termasuk yang meninggal dunia.

Di tengah persaingan sektarian, saksi mata mengatakan, warga Sunni dari distrik Adhamiyah masuk ke Sungai Tigris, demi menolong peziarah Syiah.

Perdana Menteri Ibrahim al-Jaafari, seorang Syiah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari buntut insiden mematikan itu.

Saadoun al-Dulaimi, Menteri Pertahanan seorang Sunni menyebut, jika peristiwa tersebut tidak ada kaitannya dengan sektarian.

Sore hari, petugas keamanan akhirnya berhasil mengatur aliran peziarah yang masuk dan keluar dari makam.

Tapi, aksi ini disayangkan oleh para peziarah, karena dinilai seharusnya dilakukan sebelum kericuhan terjadi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Tragedi Maut 31 Agustus di Jembatan Baghdad Tewaskan 965 Peziarah: Pilu Anak dan Lansia Terinjak-injak

Link berhasil disalin!