Konon nih Area 51 itu berasal dari penunjukkan pada peta Komisi Energi Atom. Area ini juga dikenal dengan istilah nama lain seperti Dreamland, Watertown Strip, Paradise Ranch, The Farm, The Box, Groom Lake, dan The Directorate for Development Plans Area.
Ada beberapa pesawat yang telah dikembangkan dan diuji pada Area 51, salah satunya U-2, A-12, dan F-117 Nighthawk. CIA juga telah merilis dokumen yang menunjukkan bahwa Area 51 digunakan untuk menguji drone.
Ilustasi Mekanisme Antikythera
Mekanisme Antikythera ini merupakan suatu artefak yang telah ada sejak tahun 100 – 150 Sebelum Masehi yang mana merupakan komponen mekanis suatu mesin. Kehadirannya ini membuat heboh di bidang Ilmu Pengetahuan karena muncul teknologi canggih pada masa Yunani kuno.
Teknologi ini ditemukan pada reruntuhan kapal yang telah berusia sekitar 2000 tahun di pantai pulau Antikythera. Derek J. de Solla Price dari Universitas Princeton selaku sejarawan sains pada tahun 1959 menemukan perangkat yang dapat digunakan untuk prediksi gerhana dan posisi astronomi.
Tapi, objek seperti ini tidak ditemukan lagi sampai pada abad ke 14 dan alasannnya masih belum juga diketahui. Wajar kalau teknologi ini dianggap sebagai salah satu komputer analog tertua di dunia.
Mekanisme Antikythera bisa untuk prediksi fenomena astronomi seperti posisi matahari, bulan, planet, gerhana matahari dan bulan, fase bulan, dan pergerakan siklus zodiak. Alat ini dapat digunakan untuk menghitung tanggal dan waktu, melacak olimpiade Yunani dan prediksi cuaca.
Baca Juga: Misteri Patung Inez Clarke di Graceland Cemetery, Chicago
Terdiri dari 30 roda gigi dan terbuat dari perunggu, jarum penunjuk, piringan dengan tulisan astronomi. Cara kerja mekanisme Antikythera dengan roda gigi diputar dengan engkol untuk bisa menggerakan jarum penunjuk dan menunjukkan informasi yang diinginkan.
Mekanisme Antikythera sempat alami kerusakan akibat korosi dan karat selama berabad silam. Dan pada abad ke 21, Ilmuwan rekontruksi mekanisme untuk mempelajari bagaimana cara kerjanya.
Kain Kafan Turin menyimpan misteri yang tidak bisa terpecahkan. Pasalnya, benda bersejarah yang disimpan di Katedral Santo Yohanes di Turin, Italia ini hanya berupa sehelain kain dengan bahan linen dengan tampilan gambar yang menunjukan seorang pria yang diduga meninggal karena penyaliban.
Orang Kristen menyebut pria itu sebagai Yesus. Banyak penelitin dilakukan, tapi di temukan juga siapa pemilik kain kafan itu padahal sudah dilakukan tes DNA untuk mengetahui silsilah kain tersebut.
Kain Kafan Turin ini juga disebut sebagai Sindone yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1898. Diketahui 3 lab independen telah melakukan uji radiokarbon pada kain kafan Truin,hasilnya menunjukkan kain itu sudah ada sejak abad ke 14. Berbagai tes ilmiah telah dilakukan juga seperti analisis serat, analisis gambar, dan analisis kimia. Hasil test tidak menemukan jawaban yang definitif tentang keaslian kain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube Daftar Populer