Kategori Berita
Media Network
Selasa, 28 MEI 2024 • 08:00 WIB

Dampak Perubahan Iklim: Turbulensi Udara Meningkat dan Ancaman bagi Keselamatan Penerbangan

Turbulensi pesawat Singapore Airlines SQ321.

INDOZONE.ID - Perubahan iklim, yang telah menjadi fokus perhatian global selama beberapa dekade terakhir, kini menunjukkan dampaknya yang lebih luas dan seringkali merusak, termasuk dalam industri penerbangan.

Fenomena turbulensi pesawat, yang sering dianggap sebagai bagian tak terelakkan dari pengalaman terbang, kini mendapat sorotan baru sebagai salah satu konsekuensi langsung dari perubahan iklim.

Insiden tragis yang baru-baru ini menimpa penerbangan Singapore Airlines SQ321, yang berangkat dari London menuju Singapura, telah memicu diskusi mengenai hubungan antara perubahan iklim dan peningkatan insiden turbulensi.

Baca Juga: Studi Ungkapkan Burung Elang Emas Manfaatkan Turbulensi untuk Percepat Dirinya!

Penerbangan ini mengalami turbulensi parah saat melintasi wilayah Myanmar, mengakibatkan satu penumpang meninggal dan lebih dari 30 lainnya cedera.

Laporan terkini menunjukkan bahwa peningkatan suhu global telah mempengaruhi pola angin, termasuk jetstream, yang merupakan faktor utama dalam pembentukan turbulensi.

Studi menemukan bahwa turbulensi udara jernih yang sulit dihindari oleh pilot, telah meningkat sebesar 55% antara tahun 1979 dan 2020 di rute sibuk Atlantik Utara.

Insiden SQ321 menjadi contoh nyata dari tantangan yang dihadapi industri penerbangan dalam mengantisipasi dan merespons kondisi atmosfer yang berubah.

Pesawat yang mengalami penurunan mendadak pada ketinggian 37.000 kaki tersebut, menyebabkan penumpang terlempar dari kursi mereka, menyoroti pentingnya keselamatan penerbangan di tengah kondisi iklim yang tidak menentu.

Peningkatan insiden turbulensi tidak hanya mengancam keselamatan penumpang dan kru tetapi juga menimbulkan tantangan bagi maskapai penerbangan dalam merencanakan rute yang aman.

Dengan prediksi bahwa perubahan iklim akan terus memperburuk kondisi turbulensi, ada kebutuhan mendesak bagi industri penerbangan untuk mengadaptasi operasi mereka guna mengurangi risiko dan memastikan kenyamanan penumpang.

Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa perubahan iklim bukan hanya masalah lingkungan tetapi juga masalah keselamatan dan keamanan yang memerlukan tindakan segera dan strategis.

Dengan meningkatnya kesadaran dan penelitian, diharapkan langkah-langkah dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim pada penerbangan dan memastikan bahwa langit tetap aman bagi semua.

Insiden Singapore Airlines SQ321 adalah pengingat penting bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap keselamatan penerbangan.

Baca Juga: Bunga Jacaranda Mekar Lebih Awal Memicu Perdebatan Tentang Perubahan Iklim di Meksiko

Seiring dengan peningkatan kesadaran dan penelitian, industri penerbangan dan para pembuat kebijakan harus bekerja sama untuk mengembangkan strategi yang akan mengurangi risiko turbulensi dan memastikan langit yang aman bagi semua.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Al Jazeera

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dampak Perubahan Iklim: Turbulensi Udara Meningkat dan Ancaman bagi Keselamatan Penerbangan

Link berhasil disalin!