Kategori Berita
Media Network
Selasa, 30 APRIL 2024 • 10:50 WIB

3 Penemuan Bawah Laut Bikin Kaget dan Tercengang, Salah Satunya Objek Sepanjang 70 Meter Mirip UFO

Ada pandangan terkait monumen Yonaguni terbuat dari monolit raksasa buatan manusia hingga ekologis alami. Monumen ini berada di kedalaman 25 meter (82 kaki) di bawah permukaan laut.

Bentuk geometris dan pahatan di sana menyerupai kota bawah air kuno. Aratake yang menemukan monumen Yonaguni percaya kalau itu tidak diukir oleh dewa dan dibangun pada zaman prasejarah. Sehingga banyak yang mengklaim kalau itu benua Lemuria yang tenggelam di Samudra Hindia ribuan tahun lalu.

Situs tersebut sudah terbangun sejak 10.000 tahun lalu sebelum ditemukan oleh Aratake. Struktur batuan ini berada di atas permukaan laut, begitu yang diyakini oleh Masaaki Kimura.

Kalau Yonaguni memang benua Lemuria yang hilang, ia mengurangi perkiraan kalau batuan itu terbentuk sekitar 2.000 – 3.000 tahun lalu, tapi hanya berbentuk konstruksi batuan buatan.

Dr. Robert Schoch mengklaim ini sebagai pseudoarkeologi. Dalam artikel berjudul “Struktur Bawah Air Kuni yang Enigmatis di Lepas Pantai Pulau Yonaguni, Jepang”, menyatakan kalau monumen ini terbentuk dari batu pasir yang pecah dan menjadi tepi lurus dan memberikan ilusi konstruksi yang disengaja.

Lokasi monumen Yonaguni ini terletak di daerah rawan gempa dan rekahan serta permukaan datar yang membentuk berundak yang mana tipe formasi batu pasir. Ketika permukaan laut naik di atas monumen, maka setidaknya bangunan ini dibangun 12.000 tahun lalu mendahului peradaban canggih.

Baca Juga: Darimana Asal Petir yang Muncul dalam Erupsi Gunung Berapi? Begini Penjelasannya!

3. Bimini Road

Jalan Bimini atau Tembok Bimini adalah formasi batuan bawah laut yang terletak di lepas pantai pulau Bimini Utara, Bahama. Temuan arkeologis bawah laut itu membuat sebagian orang berspekulasi mengenai peradaban kuno yang lebih maju.

Bimini Road ditemukan pada tahun 1968, yang mana terdiri dari beberapa batu berbentuk persegi panjang yang berjajar satu sama lain, dan beberapa ada yang telah meneliti kalau batu ini buatan manusia, sebuah pemecah gelombang yang melindungi pemukiman kuno.

Kemungkinan batu ini merupakan bagian dari tembok kuno atau jalan menuju Atlantis.

Bimini Road hanya fenomena alam yang diciptakan ribuan tahun oleh kekuatan air. Namun, ada juga yang beranggapan kalau Bimini Road ini bisa menuju kota Atlantis yang hilang.

Joseph Manson Valentine, Jacques Mayol, dan Robert Angove menganggap fenomena di perairan tenang ini sebagai trotoar yang terdiri dari batu bulat dengan berbagai ukuran dan ketebalan.

Tembok Bimini ini membentang ke arah timur laut barat daya dan disertai dengan 2 fitur linier paralel yang lebih dekat ke pantai. Penemuan Bimini Road membuka jalan bagi banyak eksplorasi dan penyelidikan ilmiah, tapi ada juga kontroversi.

3 formasi Bimini Road lurus di bawah gelombang, fitur ini sebagian besar terdiri dari balok batu kapur berbentuk persegi panjang yang besar dan datar. Jalan Bimini terdiri dari batu kapur secara geologis dan jenis batuan sedimen yang tersemen dengan baik yang dikenal sebagai batuan pantai yang berasal dari Bahama.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube/SISI TERANG

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

3 Penemuan Bawah Laut Bikin Kaget dan Tercengang, Salah Satunya Objek Sepanjang 70 Meter Mirip UFO

Link berhasil disalin!