Terkadang, roh membawa obor untuk membimbing mereka yang masih hidup. Adapun pada kesempatan lain, mereka bermain sepak bola dengan tengkorak walrus, meluncur, dan menari di langit.
Masyarakat adat Kanada dan Amerika Serikat percaya kedatangan aurora sebagai peringatan, bahwa mereka tidak sendirian.
Banyak hal-hal yang menanti setelah kehidupan di bumi.
Orang Swedia percaya bahwa cahaya utara mencerminkan gerombolan ikan haring dan ketika melihatnya dianggap sebagai pertanda keberhasilan besar dalam memancing.
Di sisi lain, orang Denmark meyakini bahwa aurora adalah hasil dari kompetisi angsa musim dingin yang terbang ke utara.
Beberapa angsa bahkan membeku dalam perjalanan mereka. Namun ketika mereka berhasil melepaskan diri, cahaya aurora dianggap sebagai pantulan es yang terlepas dari sayap mereka.
Baca Juga: Potret Pertama Aurora Ditemukan dalam Teks China Kuno, Muncul Pertama Kali Abad ke-10 SM
Dengan demikian, dalam berbagai kebudayaan, keyakinan tentang Cahaya Utara memberikan warna dan keajaiban pada interpretasi setiap penampilannya.
Meskipun setiap negara memiliki mitos dan cerita yang berbeda, tetapi keindahan aurora tetap memukau dan menginspirasi imajinasi manusia di seluruh dunia, termasuk masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, bagi orang Indonesia yang ingin menyaksikan keindahan Aurora Borealis di kutub utara, terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan, seperti di bawah ini:
Kamu dapat menggunakan jasa tur Aurora yang akan mempermudah perjalanan dengan aman dan nyaman.
Akan tetapi, apabila kamu ingin melakukan perjalanan sendiri, kamu disarankan untuk memilih periode yang sesuai, yakni sekitar bulan September - Oktober atau Maret - April.
Setelah itu, pilihlah lokasi wisata di negara-negara seperti Islandia, Norwegia, dan Finlandia.
Selanjutnya, sewa tempat penginapan yang dekat dengan cahaya aurora tersebut, agar kamu dapat menikmati fenomena alam secara mudah.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: National Geographic