Selasa, 18 JUNI 2024 • 09:01 WIB

Kisah Airi Kinoshita, Gadis Kecil yang Meregang Nyawa di Tangan Residivis Asal Peru

Author

Korban dan pelaku.

INDOZONE.ID - Masyarakat Hiroshima, Jepang dibuat geger oleh penemuan mayat anak perempuan di dalam sebuah kardus, 22 November 2005 silam. Gadis kecil itu diduga sempat dilecehkan terlebih dulu sebelum dibunuhyang ternyata karena dibunuh turis asal Peru.

Sekitar 300 meter dari penemuan kardus itu, warga menemukan tas sekolah milik gadis kecil itu. Pada tas tersebut, ada gantungan peluit yang biasa digunakan oleh anak-anak di Jepang jika mereka mengalami tindakan yang tidak diinginkan dari orang asing. Namun pada kasusnya gadis itu, peluit tersebut tidak ditemukan, yang tersisa hanya gantungannya saja.

Di sisi lain, ada seorang tentara Angkatan Darat Jepang bernama Kenichi Kinoshita yang melaporkan kehilangan putrinya yang bernama Airi Kinoshita. Seharusnya, Airi sudah pulang sekolah sejak siang tadi.

Baca Juga: Willow Island Disaster, Peristiwa Kecelakaan Kerja Paling Mematikan dalam Sejarah AS

Penemuan kardus yang digunakan si pelaku untuk menyimpan jenazahnya Airi

Kardus yang dipakai pelaku untuk menyembunyikan mayatnya Airi

Kebetulan, kabar mengenai penemuan mayat anak perempuan di Hiroshima pun sampai ke telinga Kenichi. Dengan sigap Kenichi menuju ke lokasi. Siapa sangka kalau mayat anak perempuan di dalam kardus itu adalah mayatnya Airi. Kenichi yang hatinya hancur berkeping-keping pun terpaksa membawa Airi yang sudah tidak bernyawa ke kampung halamannya di Yatsushiro, prefektur Kumamoto.

Sebelum dimakamkan, Kepolisian Hiroshima sempat melakukan autopsi terhadap jenazahnya Airi. Dari hasilnya, Airi diduga meninggal sekitar pukul 13:00-14:00 waktu setempat. Ia meninggal dengan cara dicekik. Hal itu terlihat dari adanya bekas cekikan di lehernya. Soal dugaan terkait pelecehan seksual yang dialami Airi menjelang kematiannya, hal tersebut dikonfirmasi kebenarannya oleh pihak kepolisian.

Seorang pelayat saat mengunjungi makamnya Airi

Seminggu pasca kejadian, Polisi berhasil melacak siapa pelaku di balik pembunuhan Airi. Ia adalah Jose Manuel Torres Yake, seorang pria asal Peru yang melarikan diri ke Jepang usai melakukan aksi serupa dengan yang Ia lakukan pada Airi.

Baca Juga: Kisah Bocah 12 Tahun di China Sebabkan Insiden Kembang Api Paling Mematikan di Dunia, 694 Orang Meninggal karena Petasan

Jose ditangkap saat sedang mengunjungi "kenalannya" di Suzuka, prefektur Mie. Saat ditangkap, Jose juga terciduk masuk ke Jepang menggunakan identitas palsu.

Jose Manuel Torres Yake

Sekitar 6 bulan usai ditangkap, Jose menjalani proses persidangannya. Ia sempat direncanakan untuk diberi vonis hukuman mati. Namun, hukuman finalnya "lebih sedikit" diringankan menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia, Murderpedia.org