Selasa, 11 JUNI 2024 • 12:58 WIB

Oven Homicide: Kasus Pembunuhan Legendaris Finlandia, Korbannya Ditemukan di Dalam Tungku Perapian

Author

Pentti Frans Olavi Saarinen, pembunuh istrinya yang ditaruh di oven. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Pria bernama Pentti Frans Olavi Saarinen adalah suami di Finlandia yang diam-diam membunuh sang istri, Hikka Saarinen. Gilanya, ia menaruh jasadnya dalam tungku perapian dan baru ditemukan setelah 12 tahun terbunuh setelah sang anak kerap curiga.

Pasangan Hikka dan Frans tinggal di rumah masa kecilnya Hikka di desa Krootila, Kokemaki, Finlandia. Rumahnya ini memiliki ukuran yang besar dan terbuat dari kayu yang sangat langka. Rumah ini merupakan warisan dari Kakek dan Neneknya Hikka.

Pasangan Hikka dan Frans memiliki 5 orang anak, namun karena Frans adalah seorang pemabuk yang sering berbuat kasar kepada keluarganya, membuat kelima anaknya ini terpaksa dititipkan di panti asuhan demi menjaga keamanan hidup mereka.

Baca Juga: Misteri Kasus Sungai Bodom, Pembunuhan Sadis yang Tak Terungkap Hingga Kini

Tidak hanya itu, menurut tetangganya Frans juga dikenal sebagai orang yang cemburuan. Memang kedengarannya baik bagi sejumlah orang, tapi di kenyataannya, Frans suka mengancam akan menghabisi nyawa Hikka jika terus-terusan membuatnya cemburu.

Rumah Keluarga Saarinen

Kasus "Oven-Homicide"

Pada malam Natal tahun 1960, putra sulungnya dan beberapa temannya menyempatkan diri untuk pulang dengan maksud untuk menghabiskan malam Natal bersama keluarga disana.

Saat Ia pulang, Ia melihat pintu rumahnya tidak terkunci. Tanpa pikir panjang, si sulung langsung masuk ke rumah dan segera menuju kamarnya. Sesampainya di dalam kamar, tiba-tiba Ayahnya datang mengunci semua pintu rumah dan menghampiri si sulung bersama temannya. Si sulung sempat menanyakan keberadaan Ibunya, sang Ayah hanya bilang kalau Ibunya pergi, soal kemana tujuannya Ia tidak memberitahunya.

Baca Juga: Insiden Penembakan Massal di Istana Kerajaan Nepal, Pelakunya di Luar Dugaan Masyarakat Nepal

Saat si sulung hendak keluar kamar untuk mencari Ibunya, Sang Ayah yang sudah tahu kemana jalan pikiran anaknya mengatakan kalau Ibunya tidak ada disana. Maksud si sulung adalah mencari keberadaan sang Ibu di rumah tetangga, namun apa daya, jalannya sudah ditutup rapat oleh sang Ayah.

Saat malam sudah semakin larut, si sulung bermaksud untuk mengambil kasur dari kamar orang tuanya sebagai kasur tambahan untuk temannya. Lokasi kamar orang tuanya ini berada di belakang dapur. Sesampainya mereka di dapur, mereka lihat kondisi dapur yang gelap gulita. Saat si sulung menanyakannya kepada sang Ayah, jawabannya adalah karena lampunya rusak. Mau tidak mau mereka harus masuk ke dapur yang gelap.

Hanya si sulung yang masuk ke kamar orang tuanya sendirian, sedangkan temannya menunggu di dapur sambil memegang lentera. Saat melihat-lihat dapur, temannya si sulung melihat tumpukan sampah berukuran sangat besar yang ditumpuk di atas tungku yang kelihatannya sudah tua. Dilihat dari bentuknya, hal tersebut membuat bulu kuduk teman-teman si sulung berdiri.

Baca Juga: Misteri Kasus Yuba County Five, Ketika 5 Mahasiswa Difabel Menghilang Secara Misterius

Saat si sulung dibertitahu oleh temannya, Ia segera bertanya kepada Ayahnya. Jawaban Ayahnya itu hanyalah tumpukan sampah yang baru saja Ia bereskan beberapa jam sebelumnya, maksudnya adalah untuk memberikan "kenyamanan" kepada si sulung dan teman-temannya yang akan menginap di malam Natal.

Sebagai bentuk "dedikasinya", kuku tangan sang Ayah sampai terlihat rusak usai beres-beres rumah. Para anak laki-laki pun langsung kembali ke kamar, meninggalkan sang Ayah yang terlihat misterius di dapur. Kecurigaan mereka tidak hanya sampai situ, ternyata mereka juga mendapati sang Ayah mengikuti mereka sampai ke kamar.

Saat ditemui, terlihat dengan jelas ekspresi gugup dan paranoid di wajah sang Ayah, namun saat ditanya, sang Ayah malah menolak untuk membeberkan alasannya. Karena merasa takut dengan semua yang mereka alami, teman-teman si sulung membatalkan acara menginapnya dan memutuskan untuk pulang.

Baca Juga: 3 Kisah Nyata Kasus Psikopat Sadis yang Meneror Rumah dan Membunuh Korban dengan Kejam

Beberapa tahun pun berlalu, si sulung selalu menyempatkan waktu untuk pulang ke rumah setiap tahunnya. Akan tetapi, Ia masih belum menemukan Ibunya.

Dalam penyelidikannya, banyak sekali bagian dalam rumah yang terlihat baru saja dibongkar. Hanya ada dirinya dan sang Ayah saja yang ada di rumah, membuat rasa curiga dalam benaknya semakin menjadi-jadi terhadap sang Ayah. Belum lagi karena ekspresi mencurigakan sang Ayah yang kerap ditemuinya setiap kali Ia pulang. Dan semenjak itu, si sulung mulai beranggapan kalau Ayahnya telah menghabisi nyawa Ibunya.

Barulah di tahun 1966, si sulung melaporkan Ayahnya ke Polisi. Dalam laporannya Ia menceritakan semua hasil penyelidikannya, termasuk tindakan Ayahnya yang sering memakai tungku tua di rumahnya. Sangat aneh melihat seorang pria tua menggunakan sebuah tungku tua secara tiba-tiba sejak Ibunya menghilang di malam Natal tahun 1960 silam.

Baca Juga: Misteri Identitas Egi di Kasus Vina Cirebon: Benarkah Anak Seorang Polisi Seperti yang Diceritakan Arwah?

Setahun berikutnya pada 1967, si sulung menulis sebuah artikel di majalah Elama berjudul "Where do they disappear/I suspect my father is a murderer". Terdapat satu hal mencurigakan yang terjadi usai si sulung membuat artikel di majalah. Saat bertemu dengan Ayahnya, Ia mendengar Ayahnya berkata, "Urus saja urusanmu sendiri".

Akhir dari Misteri

Lanjut ke tahun 1972, kepolisian Finlandia baru menghubungi si sulung untuk menindaklanjuti laporan si sulung karena mereka baru membaca artikelnya si sulung. Masuk ke tanggal 27 November 1972, Komisioner Polisi bernama Gunnar Kivela datang ke rumah si sulung dan langsung menangkap Frans Saarinen atas tuduhan pembunuhan terhadap istrinya, Hikka Saarinen.

Setelah Polisi membawa Frans, proses investigasi pun dilakukan di rumahnya. Fokus Polisi tertuju pada tungku tua yang sering disebut si sulung dalam artikelnya. Dan saat tungku tersebut dibongkar, terdapat pasir di dalamnya.

Baca Juga: Kasus Perampokan Terbesar Sepanjang Sejarah Inggris dengan Fakta Gokil dan Plot Twist

Temuan tersebut membuat kecurigaan Polisi semakin menjadi-jadi, mereka membongkar seluruh rumah dan menemukan jasad yang sudah berupa mumi di bawah lantai tepat dimana tungku tua itu diletakkan. Mumi tersebut sudah dalam kondisi terpisah antara kepala, tangan, kaki dan tubuhnya. Saat diberitahu oleh Polisi, si sulung langsung menyatakan kalau jasad tersebut adalah jasad Ibunya.

Foto Rumah Keluarga Saarinen saat digeledah Polisi

Dalam proses persidangan, Frans Saarinen mendapat hukuman penjara selama 8 tahun. Namun, setelah 1 tahun mendekam di penjara, Ia dibebaskan oleh Jaksa Agung Finlandia karena tidak ditemukan bukti konkrit bahwa Frans telah menghabisi nyawa istrinya.

Foto Tungku Tempat ditemukannya Jenazah Hikka Saarinen di Masa Kini

Bagi pihak berwenang Finlandia, hal tersebut wajar, karena terdapat jarak 12 tahun sejak Hikka terakhir kali terlihat masih hidup. Seandainya kasus tersebut segera dilaporkan ke Polisi, mungkin saja pelakunya bisa diketahui apakah itu benar-benar Frans ataukah ada orang lain yang menghabisi nyawa Hikka.

Saat disidang, Frans sempat mengungkapkan kalau sebenarnya Dialah orang pertama yang menemukan jasad sang Istri. Menurutnya, ada orang lain yang menghabisi nyawa Istrinya. Ia mengaku kalau Ia menemukan jasad istrinya 2 hari sebelum Natal di tahun 1960. Akan tetapi, dalam keterangan saksi banyak yang menyebutkan kalau Frans kerap melakukan kekerasan kepada Hikka, sama seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.

Apapun itu, hanya Tuhan yang tahu bagaimana akhir hidup dari Hikka Saarinen. Usai dibebaskan, Frans kembali pulang ke rumahnya dan menetap disana hingga kematiannya pada tanggal 1 Agustus 1986.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Truecrimedetective.co.uk, Wikipedia Oven Homicide, Ghost Unfair