Kategori Berita
Media Network
Kamis, 06 JUNI 2024 • 06:45 WIB

Insiden Penembakan Massal di Istana Kerajaan Nepal, Pelakunya di Luar Dugaan Masyarakat Nepal

Gyanendra, Paman dari Dipendra berhasil menyelamatkan diri dan keluarganya pada saat kejadian. Menurut kesaksiannya, Gyanendra bersama Istri dan 2 orang anaknya bisa selamat usai bersembunyi di dalam kamar. Tidak ada yang aneh dari pengakuannya Gyanendra, tapi sejumlah orang mulai membuat teori konspirasi terkait pengakuan Gyanendra.

Ada yang bilang kalau Gyanendra sudah mengetahui rencananya Dipendra. Menurut para "ahli", Gyanendra mendapat informasi soal rencana jahatnya Dipendra dari sejumlah kelompok.

Ketua Partai Maoisme Nepal, Pushpa Kamal Dahal sempat menyebut Research and Analysis Wing (R&AW) dan Central Intelligence Agency (CIA) sebagai "dalang" dibalik kasus penembakan tersebut.

Kolaborasi antara India dan AS tersebut diduga membantu Gyanendra untuk menjadi Raja di Nepal. Pushpa juga menduga kalau 2 kelompok tersebut "mencuci otak" Dipendra untuk melakukan aksi penembakan tersebut.

Baca Juga: Misteri Identitas Egi di Kasus Vina Cirebon: Benarkah Anak Seorang Polisi Seperti yang Diceritakan Arwah?

Teori lain menyebut kalau sebenarnya, kejadian tersebut dilakukan oleh seorang pembunuh bayaran yang "mengaku" sebagai Pangeran Dipendra. Diduga kalau pembunuh bayaran tersebut disewa oleh keluarga Gyanendra untuk menghabisi nyawa anggota keluarganya.

Raja Gyanendra

Dan dari semua teori konspirasi yang beredar, yang satu ini tergolong cukup unik. Konon katanya, Dipendra melakukan aksi kejinya lantaran tidak mendapat persetujuan dari Ayahnya untuk menikahi Putri Devyani Rana dari India.

Alasannya adalah karena faktor kasta keluarga yang tidak sama antara keluarga Kerajaan Nepal dan India. Selain itu, faktor hubungan bilateral antara Nepal dan India yang saat itu kurang baik, Raja Birendra sampai keberatan dengan permintaan Dipendra.

Baca Juga: Kasus Perampokan Terbesar Sepanjang Sejarah Inggris dengan Fakta Gokil dan Plot Twist

Proses pemakaman anggota kerajaan dilaksanakan pada 2 Juni 2001 di Kuil Pashupatinath. Lalu pada 12 Juni 2001, dilakukan proses pembersihan yang dilakukan oleh pemuka agama setempat supaya arwah para korban jiwa bisa tenang di alam sana.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia Gyanendra Of Nepal, Wikipedia Nepalese Royal Massacre, Wikipedia Birendra Of Nepal, Wikipedia Queen Aishwarya Of Nepal, Wikipedia Dipendra Of Nepal

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Insiden Penembakan Massal di Istana Kerajaan Nepal, Pelakunya di Luar Dugaan Masyarakat Nepal

Link berhasil disalin!