Masih ada hal unik lain soal protokol keamanan sang manajer. Setiap hari, Colin dan keluarganya akan menggunakan mobil pribadi yang berbeda jika hendak bepergian. Kalau semisal dirinya kena tilang, Colin maupun istrinya hanya perlu menunjukkan identitasnya saja, setelah itu mereka tidak akan kena tilang oleh polisi.
Lee Murray, sang petarung bela diri campuran yang jadi dalang aksi kriminal di Tonbridge.
Nah, yang jadi pertanyaannya adalah, kok bisa kasus itu bisa terjadi? Buat menjawab pertanyaan itu, kita bahas dulu latar belakang para pelaku.
Jetmir Bucpapa dan Emir Hysenaj adalah orang asal Albania yang merupakan teman masa kecil. Jetmir juga merupakan seorang petarung bela diri campuran alias mixed martial arts. Dari hobinya ini, Jetmir bisa berkenalan dengan 2 pelaku lain, yaitu Lea Rusha dan Lee Murray. Fakta menarik lainnya, Murray juga seorang bandar narkoba.
Sebelumnya sempat disinggung kalau Emir adalah salah satu pelaku yang bertugas sebagai mata-mata bagi komplotannya. Nah, plot twist-nya adalah Emir adalah staff rekrutmen pegawai di depot tersebut, atau bisa dibilang staff HRD di sana. Siapa sangka kalau Emir memanfaatkan jabatannya untuk berbuat kriminal.
Pada 6 Januari 2006, para pelaku mengadakan pertemuan di rumahnya Stuart Royle. Dalam pertemuan itu, Murray meminta Emir untuk memasang kamera dan perekam suara tersembunyi di pakaiannya guna mendapatkan informasi lebih banyak mengenai TKP. Semua peralatan tersebut Murray beli di toko peralatan keamanan di Derbyshire, Inggris.
Emir pun melakukan tugasnya hingga informasi yang para pelaku inginkan dinilai sudah cukup. Tetapi beberapa hari sebelum kejadian, Murray sempat ditangkap Polisi usai mobilnya menabrak jalan di sekitar Jalan New Kent, London, Inggris.
Murray berhasil bebas, tapi Ia membuat sebuah kesalahan yang sangat fatal. Ponsel milik Murray tertinggal di dalam mobil, menjadikannya sebagai salah satu barang bukti kunci bagi Polisi untuk melacak langkah Murray selanjutnya. Pada salah satu ponselnya, terdapat rekaman pembicaraan antara Murray dan Rusha yang berencana untuk melakukan perampokan. Dan dari situlah aksi kriminal terbesar di Inggris pun dimulai.
Baca Juga: Cerita Perampokan Sadis Menimpa Sekeluarga di Pulomas, Korban Disekap di Kamar Mandi!
Lokasi penemuan mobil truk milik para pelaku di kawasan Hucking, Kent, Inggris
Pasca kejadian di 23 Februari 2006, pihak Securitas mengadakan sandiwara sebesar £2.000.000 bagi siapapun yang bisa memberikan informasi lebih lengkap mengenai aksi kriminal yang telah terjadi di depot Tonbridge.
Pihak kepolisian yang sempat menangkap Murray beberapa hari sebelumnya, memberikan informasi terkait Murray yang berencana merampok sebuah gudang penyimpanan uang. Beberapa jam kemudian, ada 3 orang yang terbukti punya keterlibatan dengan kasus tersebut. Tapi, mereka bukanlah pelaku utamanya. Dari ketiga orang pelaku, 1 orang merupakan korban salah tangkap. Ia bahkan sampai mengancam akan menuntut para Polisi yang sudah menangkapnya.
Bersamaan dengan penangkapan 3 orang tersebut, para polisi berhasil menemukan mobil milik Colin dan para pelaku. Temuan kendaraan ini terjadi di lokasi yang terpisah. Mobil truk milik pelaku ditemukan di kawasan Hucking, lalu ada mobil Volvo dan Vauxhall Vectra yang berada tidak jauh dari Kastil Leeds. Sementara mobil milik Colin ditemukan di kawasan Detling.
Keesokan harinya pada 24 Februari 2006, polisi kembali menemukan mobil milik para pelaku lengkap beserta topeng, rompi anti peluru, senjata api dan 2 tas berisi uang sebesar £1.300.000. Lalu pada 25 Februari 2006, Polisi berhasil melacak rumahnya Rusha dan Jetmir. Dalam penyelidikannya, Polisi menemukan video rekaman CCTV dari rumahnya Colin, radio genggam, baju tukang pos dan topeng yang dipakai oleh para pelaku.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia