Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 22 JULI 2023 • 16:57 WIB

Kasus Setiabudi 13 yang Dingin dan Penuh Misteri, Identitas Korban dan Pelaku Tak Terungkap Selama 4 Dekade

Ilustrasi kasus Setiabudi 13, kisah mayat terpotong yang ditemukan dalam kardus di tahun 1981

INDOZONE.ID - Apa kalian pernah mendengar kasus Setiabudi 13? Tak ada salahnya kilas balik tentang salah satu cold case di Indonesia, kasus pembunuhan mutilasi yang terjadi pada tahun 1981 dan sampai sekarang, kasus ini tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan selama empat dekade lebih.

Korban dalam kasus ini mengalami nasib tragis, dibunuh dengan cara yang sangat sadis, dan kemudian dimutilasi menjadi 13 bagian. Namun, meskipun telah dilakukan penyelidikan yang intensif, tidak ada satu pun petunjuk yang dapat mengarahkan pihak kepolisian pada siapa pelaku kejahatan ini.

Keputusasaan dalam mencari jawaban dan kebenaran akhirnya membuat publik dan aparat kepolisian merasa putus asa. Kasus ini terus menjadi cerita misterius dan menimbulkan pertanyaan yang belum terjawab. Kekosongan jawaban atas pembunuhan keji ini membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai motif dan siapa pelaku di balik aksi sadis tersebut.

Berikut adalah beberapa fakta terkait kasus tersebut yang Indozone kutip dari buku "Indonesia X-Files" karya mendiang dr. Abdul Mun'im Idiries, Sp.F.

 Baca Juga: Kilas Balik Kasus OJ Simpson: Pembunuhan dan Persidangan Sensasional Abad Ini Tanpa Terdakwa

Jalan Setiabudi dan aroma busuk untuk Satpam

Ilustrasi mayat dalam kardus misterius

Pada tanggal 23 November 1981, kejadian mengerikan ini berawal pada Senin pagi hari di Jalan Setiabudi, Jakarta, di mana berbagai aktivitas sehari-hari berlangsung dengan normal. Banyak kendaraan umum dan pejalan kaki yang berlalu lalang di jalan besar tersebut.

Dua satpam dari PT. Garuda Mataram Motor yang sedang bersiap memulai tugas rutin mereka mendapati kejanggalan ketika melihat dua buah kardus besar diletakkan di atas trotoar Jalan Setiabudi. Kardus-kardus itu terlihat mencurigakan dan menarik perhatian mereka.

Merasa penasaran dengan isi kardus tersebut, kedua satpam memutuskan untuk mendekatinya. Saat mereka mendekati, tercium aroma busuk yang mengerikan keluar dari dalam kardus.

Laporan yang tak digubris

Rasa takut menyelimuti mereka, dan mereka enggan membuka kardus karena takut akan menemui hal-hal yang tak diinginkan.

Mereka memutuskan untuk melaporkan penemuan tersebut kepada polisi yang saat itu sedang mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Sayangnya, laporan mereka tidak digubris, dan kardus-kardus itu terlupakan.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan yang Dilakukan Anak Kecil dan Remaja, Salah Satunya Terjadi di Jakarta

Dua pemulung menemukan tulang belulang dan potongan daging

Ilustrasi penemuan potongan dalam kotak kardus

Tak lama setelah itu, dua pemulung yang sedang mencari sampah bekas di sekitar lokasi menemukan dua buah kardus besar tersebut.

Mereka berharap dapat menjual kardus-kardus tersebut dengan harga yang menguntungkan. Tanpa pikir panjang, mereka membuka kardus dan menemukan isi yang mengejutkan hingga mereka berteriak kencang.

Di dalam kardus pertama, terdapat tulang belulang, sepenggal kepala manusia, dan potongan tangan. Namun, kengerian tak berhenti di situ, karena di kardus kedua, terdapat potongan daging manusia yang masih lengkap dengan isi perut.

Kedua pemulung itu menjadi saksi pertama atas aksi pembunuhan yang mengerikan ini.

Polisi mendatangi TKP

Ilustrasi TKP

Kabar mengenai penemuan mengerikan ini menyebar dengan cepat, dan polisi segera datang ke lokasi untuk memeriksa kardus-kardus tersebut. Mereka kaget mengetahui bahwa isi kardus tersebut memang benar-benar mayat seorang manusia.

Polisi juga melakukan olah TKP untuk mencari saksi atau barang bukti yang mungkin dapat membantu memecahkan misteri kasus ini. Sayangnya, pada tahun 1981, teknologi belum seadvanced sekarang, sehingga tak ada kamera CCTV yang terpasang di Jalan Setiabudi yang dapat digunakan sebagai alat bukti.

Baca Juga: 5 Fakta Sadis Kematian Abby Choi, Korban Mutilasi Mantan Suami yang Tubuhnya Dijadikan Sup

Pada saat itu, Jalan Setiabudi merupakan salah satu jalan besar yang selalu ramai orang dan kendaraan di Jakarta. Namun, tanda-tanda kehadiran pelaku dan kejadian mengerikan tersebut tidak terdeteksi sama sekali.

Karena alasan ini, pihak kepolisian kesulitan besar dalam memecahkan kasus pembunuhan ini yang terus menjadi misteri hingga saat ini.

13 tulang, 180 sayatan daging dan ahli forensik terkenal

Kilas Balik kasus 'Setiabudi 13' yang belum terpecahkan hingga sekarang.

Tim dokter dari Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia dipanggil untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kondisi mayat tersebut sudah membusuk, mengindikasikan bahwa korban sudah meninggal lebih dari satu hari sebelum ditemukan.

Tim dokter kemudian melakukan pemeriksaan awal dan menemukan 13 buah tulang belulang manusia di dalam kardus pertama, dan 180 sayatan daging dan isi perut. Kardus-kardus dengan isi mengerikan tersebut kemudian dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Barat, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Seorang ahli forensik terkenal bernama Mun'im Idris melakukan pemeriksaan. Mun'im mengungkapkan bahwa pelaku mutilasi ini sangat ahli dan sadis dalam melakukan kejahatannya.

Baca Juga: Misteri Jasad Pria Berjas 'Somerton Man' di Australia yang 75 Tahun Belum Terpecahkan

Mendiang Mun'im Idris menyebut pelaku sangat ahli

Ahli forensik yang memeriksa mayat dimutilasi

Dalam bukunya, Mun'im Idries menyebutkan bahwa kebengisan pelaku terjadi antara malam Minggu 21 November hingga dini hari berikutnya.

Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa korban tidak hanya dipotong menjadi banyak bagian, tetapi juga disayat dan diuliti dengan rapi dari tulangnya. Tingkat keahlian pelaku sangat tinggi sehingga sayatan pada daging korban membuat tulang belulangnya terlihat bersih dan teratur.

Lebih lanjut, Mun'im Idris menyatakan bahwa tulang belulang korban dipotong menggunakan gergaji besi, hal ini terlihat dari bekas guratan kecil pada tulang. Bahkan isi perut korban juga disayat dengan cermat tanpa merusak organ-organ di dalamnya.

Dengan keahlian yang luar biasa, pelaku dengan mudahnya menyatukan kembali tubuh korban untuk reka ulang oleh pihak kepolisian.

Dugaan pelaku lebih dari satu

Namun, dari hasil pemeriksaan ini, Mun'im meyakini bahwa pelaku dalam kasus ini lebih dari satu orang.

Menurutnya pekerjaan mengerat tulang dan mengelupasi mayat bukan pekerjaan mudah.

Baca Juga: Cerita Lengkap Kasus Pembunuhan Gadis SMA di Jepang yang Terpecahkan Setelah 14 Tahun

Mun'im yakin bahwa pelaku merupakan seorang profesional karena timnya memperkirakan pelaku hanya memerlukan waktu 3-4 jam untuk menyelesaikan aksi pembunuhan ini.

Sementara itu, tim ahli forensik memerlukan waktu 2 jam hanya untuk melakukan autopsi pada mayat.

Ciri-ciri korban terindentifikasi, namun tanpa identitas

Identitas korban Setiabudi 13

Hasil pemeriksaan juga mengungkapkan bahwa korban adalah seorang pria berusia antara 18 hingga 21 tahun, dengan tinggi sekitar 165 sentimeter, memiliki postur tubuh tegak dan agak gemuk.

Beberapa detail kecil di tubuhnya juga terdeteksi, seperti kemungkinan korban mengidap penyakit fimosis, yang merupakan penyempitan lubang kencing pada ujung kemaluan.

Berbekal wajah dan sidik jari korban yang masih utuh, pihak kepolisian berhasil membuat sketsa dan menyebarkannya ke publik. Akibatnya, ratusan orang yang mengaku kehilangan anggota keluarga mulai datang ke kantor polisi untuk memberikan informasi.

Baca Juga: Fakta Pembunuhan Mutilasi Organ Intim di Tegal yang Terungkap, Ini Pelaku dan Motifnya

Mengapa pelaku tak merusak wajah dan sidik jari korban?

Biasanya dalam kasus mutilasi, salah satu alasan yang lazim ditemui adalah alasan pelaku memotong korban untuk menghilangkan jejak sang korban. Namun berbeda dengan kasus kali ini.

Hal ini menjadi suatu dilema bagi pihak berwajib lantaran fakta bahwa sidik jari, wajah, telapak kaki, dan tangan korban sengaja dibiarkan utuh oleh pelaku.

Polisi menduga bahwa tindakan ini dilakukan untuk menantang mereka dalam upaya memecahkan kasus ini.

Sayangnya, hingga tanggal 26 November 1981, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap identitas dan keluarga asli korban. Akhirnya, mayat korban dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalideres, Jakarta Barat.

Hingga kini identitas pelaku dan korban pembunuhan yang sadis ini masih belum terungkap. Meskipun demikian, polisi menduga bahwa motif utama pelaku adalah karena dendam terhadap korban.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kasus Setiabudi 13 yang Dingin dan Penuh Misteri, Identitas Korban dan Pelaku Tak Terungkap Selama 4 Dekade

Link berhasil disalin!