Senin, 16 DESEMBER 2024 • 16:20 WIB

Kuburan Korban Perang Dunia II, Ereveld Jadi Pemakaman Asri Bernuansa Eropa

Author

Ereveld pemakaman bernuansa Eropa

INDOZONE.ID - Ereveld, yang berasal dari bahasa Belanda, memiliki arti "pemakaman kehormatan" atau "lapangan kehormatan."

Ereveld dibangun untuk memakamkan korban Perang Dunia II, khususnya mereka yang berasal dari bekas jajahan Hindia Belanda.

Di Indonesia, pemakaman ini diperuntukkan bagi militer Belanda, warga sipil Belanda, serta pribumi Indonesia yang terlibat dalam perjuangan di bawah komando Belanda (KNIL).

Pemakaman Ereveld dikelola oleh Oorlogsgravenstichting (OGS), sebuah yayasan yang bertanggung jawab atas pengelolaan situs-situs pemakaman perang Belanda.

Terdapat tujuh Ereveld di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah, di antaranya:

  1. Ereveld Menteng Pulo, Jakarta Selatan
  2. Ereveld Ancol, Jakarta Utara
  3. Ereveld Pandu, Bandung, Jawa Barat
  4. Ereveld Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat
  5. Ereveld Kalibanteng, Semarang, Jawa Tengah
  6. Ereveld Candi, Semarang, Jawa Tengah
  7. Ereveld Kembang Kuning, Surabaya, Jawa Timur

Baca Juga: Misteri Pemakaman St. Louis: Tempat Paling Menyeramkan di New Orleans Amerika

Menurut Vincent, juru kunci Ereveld Candi di Semarang, mereka bekerja di bawah OGS dengan tugas penting untuk merawat dan menjaga makam-makam tersebut.

Tugas mereka meliputi pemeliharaan taman, pengaturan upacara, serta memastikan situs tetap aman dan terhormat.

Selain itu, juru kunci juga bertugas memberikan informasi sejarah kepada pengunjung, mengenai para korban yang dimakamkan di Ereveld.

Mereka juga mengelola kegiatan yang berkaitan dengan kenangan sejarah tersebut. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan di Ereveld adalah upacara pengibaran bendera Belanda.

Upacara ini biasanya diadakan pada hari-hari penting yang berkaitan dengan sejarah perjuangan Belanda dan para korban perang, seperti Hari Peringatan Perang (Memorial Day) yang diperingati pada 4 Mei di Belanda, atau Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada 25 November, untuk mengenang Mirabal bersaudara.

Upacara semacam ini juga diselenggarakan di Ereveld di Indonesia, sebagai bentuk penghormatan kepada para korban perang yang dimakamkan di sana.

Baca Juga: Jhator: Ritual Pemakaman Ekstrim di Tibet yang Tumbalkan Jasad Manusia pada Burung Pemangsa

Selain upacara, Ereveld juga menjadi tujuan tur sejarah dan kunjungan edukatif. Banyak pengunjung yang datang untuk belajar lebih dalam tentang sejarah yang terkait dengan pemakaman ini.

Pemandangan di Ereveld Indonesia umumnya menciptakan suasana yang tenang dan penuh kehormatan.

Dengan lokasi yang sunyi dan asri, Ereveld dikelilingi pepohonan rindang, taman yang terawat rapi, serta pemandangan alam yang menambah kedamaian dan ketenangan.

Ereveld buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, dan tidak memungut biaya masuk bagi pengunjung.

Sebagai situs bersejarah, Ereveld tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi korban perang, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah, yang mengajarkan pentingnya mengenang pengorbanan masa lalu demi perdamaian di masa depan.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wawancara Langsung