Karya unik pohon-pohon yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah gitar.
INDOZONE.ID - Di sebuah lahan pertanian di negeri Argentina, tepatnya di daerah Pampas, terdapat sebuah karya unik yang terbuat dari pohon-pohon yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah gitar.
Gitar tersebut adalah buah karya dari seorang petani bernama Pedro Martin Ureta. Gitar dari pohon yang membentang sepanjang 2/3 mil ini ternyata menyimpan kisah yang cukup mengharukan di balik pembuatannya.
Kisah ini bermula di tahun 1970-an. Saat itu, istri dari Pedro Martin, Graciela, memberi saran kepada Pedro agar memberikan sentuhan seni di ladang mereka sendiri.
Baca Juga: Kisah Haru The Valdaro Lovers, Sepasang Tengkorak Berpelukan 6.000 Tahun di Liang Lahat
Namun sayangnya, saat itu Ureta belum memiliki banyak waktu untuk memikirkan dan mengeksekusi proyek tersebut.
Ureta pun mengatakan bahwa proyek tersebut akan ditunda sampai suatu saat nanti ketika sudah memiliki lebih banyak waktu lagi.
Namun sangat disayangkan, pada tahun 1977, di usia yang masih sangat muda, 25 tahun, Graciela sang istri tercinta meninggal dunia akibat penyakit aneurisma otak. Mimpi Graciela untuk melihat karya seni di ladangnya pun harus terkubur selama-lamanya.
Beberapa tahun pasca meninggalnya Graciela, Ureta pun memutuskan untuk mulai merancang sebuah karya seni di ladangnya, seperti yang Graciela inginkan.
Ureta kemudian merancang gitar di ladangnya, yang dapat dilihat dari atas dengan pesawat terbang.
Ureta memutuskan untuk membuat karya seni gitar dikarenakan sang istri sangat menyukai alat musik tesebut, dan ia ingin mengenangnya dengan cara membuat karya seni tersebut.
Singkat cerita, setelah bekerja tanpa kenal lelah, hasil karya seni Ureta pun akhirnya jadi. Sebuah karya seni gitar yang sangat luar biasa, lengkap dengan lubang berbentuk bintang di tengahnya.
Gitar yang dibuat oleh Ureta ini menggunakan ribuan pohon yang sebagian besar merupakan pohon cemara.
Gitar ini sangat mudah dilihat dari atas pesawat dan sangat membuat banyak orang takjub saat melihatnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Atlas Obscura