Budaya di Jazirah Arab memuja banyak berhala sebelum kedatangan Islam pada abad ke-7. Salah satunya adalah Hubal, dewa utama yang dahulu disembah orang-orang jahiliyah di Makkah.
Selain Hubal, ada tiga berhala perempuan terkenal yaitu Al-Lat, Manat (juga disebut Manah), dan Al-'Uzza. Berhala-berhala ini dikenal luas di Barat dan Timur Tengah, jauh sebelum akhirnya dimuseumkan.
Dikutip dari Arkeo News, Al-Lat adalah dewi terkenal di banyak bagian dunia Arab sebelum munculnya Islam. Al-Lat awalnya merupakan dewi bulan tetapi memiliki banyak peran berbeda lainnya.
Dia adalah dewi kelimpahan bumi dan juga dewa cinta. Ia juga dikaitkan dengan matahari, meskipun simbol utamanya adalah bulan.
Selain bulan sabit, simbol Al-Lat lainnya adalah seikat gandum dan sepanci dupa.
Selanjutnya, Menat merupakan dewi iman dan kematian. Orang-orang memanggilnya untuk melindungi diri mereka sendiri atau untuk mengikuti musuh mereka.
Simbolnya adalah bulan yang memudar dan biasanya digambarkan sebagai seorang wanita tua yang memegang bejana kematian di tangannya.
Lalu Al-Uzza (Yang Perkasa) adalah dewi bintang pagi dan sore dan melambangkan perang dan cinta. Dia ditampilkan dengan singa, mirip dengan Inanna
Orang Nabataean membangun kuil besar untuknya di Petra. Juga disembah di dekat pohon akasia dan atap yang dipersembahkan untuknya.
Baca juga: Viral Video Taman Hiburan Dibakar Taliban, Diduga Ada Patung dan Berhala
Beberapa sarjana percaya bahwa Dia bahkan mungkin adalah dewa pelindung Makah itu sendiri. Al-Uzza adalah Nyonya Surga, dan dia adalah anggota zodiak Nabatean.
Al-Uzza juga merupakan Dewi yang melindungi kapal dalam perjalanan jarak jauh. Pasalnya, terlepas dari kenyataan bahwa Arab adalah wilayah gurun dan pengembara, suku Nabatean melakukan pelayaran laut untuk berdagang.
Dalam aspek ini, Dia dilambangkan dengan lumba-lumba, yang kebiasaannya berenang di samping kapal menjadikan mereka penjaga dan pelindung. Kucing juga suci bagi Al-Uzza dan Kuil Singa Bersayap Petra mungkin miliknya.
Al-Lat, Al-Uzza, dan Manat biasanya juga digambarkan bersama-sama. Penampakannya terkadang membingungkan satu sama lain.
Baca juga: Temuan Cincin Kuno Berlafaz Allah Ungkap Hubungan Islam dan Bangsa Viking, Seperti Apa?
Adapun Nabatean sendiri merupakan orang-orang Kanaan kuno di Yordania dan Arab Utara. Mereka hidup sekitar abad ketiga dan ke satu SM.
Kehidupannya sangat makmur hingga mereka membangun Kota Petra, yang terdiri dari kuil-kuil, pemakaman, dan bangunan lainnya yang dipahat di batu.
Kendati tidak ditemukan material tertulis, diperkirakan mereka menyembah berhala Arab awal, khususnya Dhushara dan Al-Uzza.
Berhala-berhala tersebut juga disebutkan di dalam Al Quran, ketika Nabi Muhammad SAW menolak mengakui mereka sebagai anak perempuan Allah (QS. An-Najm: 19-22).
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: