Orang-orang di kota Sao Paulo, Brasil pernah memilih seekor badak hitam untuk dijadikan pemimpin dewan kota. Hal itu mereka lakukan karena muak dengan pemerintah kota yang korup dan tak becus bekerja.
Dikutip dari History Collecton, pilihan tersebut diyakini terinspirasi dari pemilihan umum yang berlangsung di Jaboatao, sebuah kota industri Brasil pada 1955.
Penduduk kota tersebut sengaja memilih seekor kambing untuk menggantikan pejabat kota. Empat tahun berselang, pada tahun 1959, para pemilih di Sao Paulo yang muak dengan pemerintah kota mereka, melakukan hal serupa dengan mencalonkan seekor badak hitam betina.
Saat pemilu menjelang bulan Oktober itu, para pemilih dihadapkan pada pilihan 540 kandidat yang bersaing untuk memperebutkan 45 kursi di Dewan Kota Sao Paulo. Namun hanya sedikit dari para kandidat yang dapat dipercaya, sebab selebihnya banyak yang korup atau kriminal.
Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Orang Mesir Kuno Jadikan Bir sebagai Makanan Pokok
Karena hal itulah, beberapa penduduk memutuskan untuk mencalonkan seekor badak hitam betina berusia lima tahun sebagai kandidatnya. Mereka memiliki slogan "Lebih baik memilih badak daripada keledai."
Badak yang bernama Cacareco itu dipinjam dari kebun binatang sohor di Sao Paulo selama tiga hari. Ia menjadi pusat perhatian hingga elektabilitasnya melejit.
Bahkan ketika pemilihan dilakukan, secara mengejutkan Cacareco mendapatkan suara terbanyak. Ia mendapatkan sekira 200.000 suara dan memenangkan pemilihan umum dewan kota.
Pada hari pemilihan, Cacareco tidak hanya menang, dia naik ke tempat pertama dan menang telak, setelah badak itu berhasil mengumpulkan lebih dari 100.000 suara, atau sekitar 15% dari total suara seutuhnya. Sebagai konsekuensinya, timbul kegelisahan dan kekhawatiran dari segenap kalangan intelektual dan pengamat politik di Brasil.
Hal-hal suram juga terjadi pasca kemenangan Cacareco. Salah satunya adalah adanya kandidat yang gagal terpilih, memutuskan untuk bunuh diri.
Baca juga: Aneh tapi Nyata! Presiden Indonesia Ini Bisa Ada di 2 Tempat dalam Satu Waktu, Siapa Dia?
Mereka disebutkan merasa sangat terhina karena kalah dari binatang buas, sehingga dia bunuh diri.
Akibat chaos yang terjadi, Cacareco yang sah memenangkan pemilu pun akhirnya digugat. Para petugas pemilihan akhirnya membatalkan seluruh surat suara yang membawa kegelisahan di Sao Paulo.
Alih-alih duduk di kursi dewan kota, Cacareco kemudian dikembalikan ke kebun binatang Rio de Janeiro. Setelah melalui popularitasnya dan menjadi perbincangan di seluruh negeri, ia meninggal pada 1962 saat dipamerkan di kebun binatang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: