Tradisi sembelih kambing kendit, Ponorogo. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)
Selama 200 tahun berturut-turut, warga Desa Carangrejo, Ponorogo, Jawa Timur, melaksanakan sedekah bumi. Sedekah bumi bagi warga Ponorogo adalah menyembelih kambing kendit dan mengawinkan dua mata air.
Kambing kendit merupakan kambing berbulu hitam dan terdapat warna putih dibagian punggung, mirip selendang putih yang melingkar di badan kambing. Kambing kendit dianggap istimewa dan sakral. Proses penyembelihan kambing dilakukan sekitar 04.00 WIB.
Kemudian dagingnya akan dimasak oleh bapak-bapak yang datang. Ibu-ibu atau perempuan tidak diperbolehkan untuk memasak. Sementara bagian kepala, kulit dan jeroan dilarung di sungai sebagai bentuk penyajian kepada makhluk lain, seperti ikan dan penunggu sungai.
Baca juga: Ribuan Santri Tiba-tiba Berebut Air, Tradisi Rebo Wakasan Dipercaya Bisa Menolak Bala
Tradisi yang sudah berjalan 200 tahun lebih ini terus dilestarikan oleh warga setempat dan diadakan setiap bulan 11 atau November dan harus hari Jumat Legi. Acara yang jadi bagian dari budaya Boyong Basuki Tirto Pagesangan, tahun ini diselenggarakan pada 6 hingga 12 November.
Suyatno selaku Kepala Dusun Bulurejo menerangkan setelah selesai acara memasak, dilanjutkan acara doa bersama atau kenduri, sebagai bentuk rasa syukur atas air dari Sumorobangun ke Carangrejo. Awal mulanya, ada mbah Doplang yang memimpin warga Carangrejo untuk membuat aliran sungai.
"Mbah Doplang menyeret tongkatnya untuk membuat sungai bersama warga, dari Sumorobangun sampai ke Carangrejo. Agar warga Carangrejo hidup makmur dari hasil pertanian," imbuh Suyatno.
Setelah pelarungan dan kenduri, ritual dilanjutkan dengan mengawinkan dua sumber air. Dari sumber air Sumorobangun dengan air Beji Sendang Songo.
"Warga berharap dengan adanya ritual ini, sebagai sesama makhluk biar harmonis. Sebagai generasi penerus, kami hanya meneruskan dan melestarikan," pungkas Suyatno.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: