Kategori Berita
Media Network
Selasa, 22 MARET 2022 • 14:03 WIB

Fakta Korban Holokaus Nazi Terbunuh Kena Rudal Rusia, 'Putin Lebih Kejam dari Hitler'

Putin disamakan dengan Adolf Hitler setelah laporan bahwa pasukannya yang menyerang secara paksa mendeportasi orang Ukraina ke kamp kerja Rusia yang menyeramkan. (Foto/The Sun)

Dalam upayanya denazifikasi, Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai 'lebih kejam' dibandingkan Hitler pemimpin Nazi Jerman.

Setidaknya itu terlihat dari apa yang dialami Boris Romanchenko, seorang penyintas Holokaus berusia 96 tahun.

Dia bisa saja selamat dari kamp konsentrasi Buchenwald Nazi selama Perang Dunia II. Dia selamat dari kamp konsentrasi Dora-Mittelbau dalam perang yang sama. Dan kamp Bergen-Belsen.

Namun pekan lalu, Boris Romanchenko, terbunuh ketika rudal menghantam flatnya di Kota Kharkiv, Ukraina, yang dilanda perang.

"Dengan perasaan ngeri kami melaporkan kematian Boris Romanchenko yang terbunuh dalam perang di Ukraina," demikian bunyi sebuah pernyataan yang dikeluarkan yayasan pengelola monumen kamp konsentrasi Buchenwald seperti yang dilansir Reuters, Senin (21/3).

"Gedung apartemen bertingkat tempat Romanchenko tinggal dihantam rudal dan terbakar," menurut pernyataan itu.

Warga sipil diperiksa tentara Pro-Rusia di Kota Mariupol. (Foto/Getty Images)

 

Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, telah mengalami serangan berat dari artileri Rusia selama invasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi tersebut sebagai "operasi militer khusus" yang diperlukan untuk melucuti senjata dan membersihkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu.

"Tolong pikirkan berapa banyak peristiwa yang telah dia lewati," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin malam.

"Tapi terbunuh oleh serangan Rusia, yang menghantam gedung bertingkat Kharkiv. Dengan perang dari hari ke hari ini, menjadi lebih jelaslah apa arti denazifikasi bagi mereka."

Romanchenko lahir pada 20 Januari 1926, di Bondari, dekat Kota Sumy, menurut yayasan Buchenwald.

Dia dideportasi ke Dortmund pada 1942. Di sana, dia harus melakukan kerja paksa di pertambangan.

Setelah gagal dalam ikhtiarnya melarikan diri, dia dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada 1943. Di kamp itu, lebih dari 53.000 orang tewas selama Perang Dunia II.

Romachenko kemudian dikirim ke Peenemnde di Pulau Usedom di Laut Baltik, tempat dia menjalani kerja paksa pada program roket V2, kamp konsentrasi Dora-Mittelbau, dan kamp konsentrasi Bergen-Belsen, kata yayasan monumen tersebut.

"Kematian mengerikan Boris Romanchenko menunjukkan betapa berbahayanya perang di Ukraina bagi para penyintas kamp konsentrasi," bunyi pernyataan itu.

"Kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat."

Menurut pernyataan, Romanchenko telah menjabat selama bertahun-tahun sebagai wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora, seraya mengabdikan diri untuk mendokumentasikan kejahatan Nazi.

Baik kementerian luar negeri maupun kementerian pertahanan Ukraina mengutuk aksi yang mengakibatkan kematian itu.

"Putin berhasil 'mencapai' apa yang bahkan tidak bisa dilakukan Hitler," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di akun Twitter-nya.

Dikirim ke kamp kerja paksa

Sementara itu seperti yang dilansir The Sum, Putin disamakan dengan Adolf Hitler setelah sebuah laporan pasukannya diklaim telah mengirimkan warga Ukraina secara paksa ke kamp kerja Rusia yang menyeramkan.

5 ribu warga Mariupol dikirim ke Taganrog Rusia. (Foto/The Sun)

 

Setidaknya 5.000 penduduk kota Mariupol yang terkepung dikirm ke Taganrog di Rusia barat daya untuk mendukung klaim gila Putin bahwa dia "membebaskan" Ukraina.

Walikota Mariupol Vadym Boychenko menyamakan tindakan Moskow dengan "peristiwa mengerikan Perang Dunia Kedua, ketika Nazi menangkap orang secara paksa"

Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi regional Donetsk, mengatakan: "Para penjajah mengirim penduduk Mariupol ke kamp penyaringan, memeriksa telepon mereka dan menyita dokumen Ukraina mereka."

Anggota parlemen Ukraina Inna Sovsun mengatakan kepada Times Radio kemarin bahwa orang-orang dibawa ke "bagian yang sangat jauh dari Rusia" dan "dipaksa menandatangani surat yang mengatakan bahwa mereka akan tinggal di daerah itu selama dua atau tiga tahun dan mereka akan bekerja secara gratis di daerah itu".

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Fakta Korban Holokaus Nazi Terbunuh Kena Rudal Rusia, 'Putin Lebih Kejam dari Hitler'

Link berhasil disalin!