Ilustrasi buah apel. (Pixabay/ pasja1000)
Sejumlah penjara di luar negeri ternyata menekan konsumsi buah-buahan termasuk apel dan pir karena digunakan sebagai bahan untuk membuat alkohol.
Seperti yang kita ketahui, alkohol selalu dilarang di penjara. Namun narapidana masih menemukan cara untuk menghindari hukum, seperti menyembunyikan alkohol dari luar, atau bahkan mencoba memproduksi alkohol dari bahan dan peralatan yang tersedia tepat di dalam sel.
Bahkan ada wine yang diberi label bersumber dari penjara karena hal itu. Anggur ini memiliki banyak nama, namun nama yang paling umum digunakan adalah pruno atau anggur penjara.
Baca Juga: Penjara Paling Angker di Dunia, Ada di Pennsylvania
Para narapidana memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di dalam sel untuk membuat anggur penjara seperti apel , jeruk , koktail buah, jus buah, permen, gula, sirup fruktosa tinggi, dan bahan-bahan lainnya, termasuk remah roti.
Remah roti yang mengandung ragi membantu membuat pruno berfermentasi.
Ramuan tersebut bisa dibuat hanya dengan menggunakan kantong plastik, handuk atau kaus kaki untuk menyembunyikan daging buah selama fermentasi. Jelas sangat tidak higenis.
Narapidana sering menyembunyikannya di bawah tempat tidur, tong sampah, bahkan di toilet.
Pruno tentu saja bukan anggur yang baik, minuman ini bahkan sempat mengembangkan penyebaran wabah botulisme (keracunan Clostridium botulinum) di dua penjara California pada tahun 2004 dan 2005.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: