Fosil ikan Coelacanth. (photo/Dok. Wikipedia)
Para ilmuwan dari University of Portsmouth berhasil menemukan sisa-sisa fosil ikan yang tumbuh sebesar hiu putih, setelah seorang kolektor fosil salah mengira fosil itu sebagai reptil terbang raksasa. Spesies kitu adalah coelacanth "fosil hidup" yang masih berenang di laut, bertahan dari kepunahan yang membunuh dinosaurus.
Ikan coelacanth pertama kali berevolusi 400 juta tahun lalu. Spesies itu sudah lama diyakini punah, tetapi pada 1938 seekor coelacanth hidup ditemukan di Afrika Selatan. Profesor David Martill, salah seorang ahli paleontologi, diminta untuk mengidentifikasi tulang besar di koleksi pribadi yang disimpan di London usai kolektor membeli fosil itu yang mengira itu mungkin bagian dari tengkorak pterodactyl.
Tetapi, Profesor Martill terkejut dikarenakan menemukan sebenarnya bukan tulang tunggal, tetapi terdiri dari banyak lempengan tulang tipis. Melihat hal itu, Profesor Martill memberikan komentarnya.
"Plat-plat tulang tipis itu disusun seperti sebuah barel, tetapi dengan tiang-tiang yang melingkar. Hanya satu hewan yang memiliki struktur seperti itu dan itu adalah coelacanth," ungkap Profesor Martill melansir Independent.
Meski kolektor itu kecewa, temuan ini menarik minat para ilmuwan karena belum ada coelacanth yang pernah ditemukan di deposit fosfat Maroko dan contoh ini berukuran sangatlah besar. Profeso Martill sendiri bekerja sama dengan ahli paleontologi Brasil terkemuka Dr Paulo Brito dari State University of Rio de Janeiro, untuk mengidentifikasi fosil itu.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Cretaceous Research, para ahli mengatakan fosil itu telah tertanam dalam blok fosfat, didukung dengan plester dan ditutupi lapisan pernis, yang menyebabkan tulang menjadi coklat.
Tidak hanya itu, fosil ini ditemukan di sebelah pterodactyl yang buktikan bahwa hewan itu hidup di Zaman Kapur atau sekitar 66 juta tahun yang lalu. Ukuran paru-paru yang tidak normal menunjukkan panjangnya sekitar 5 meter, jauh lebih besar daripada coelacanth yang terancam punah yang tumbuh hingga maksimum 2 meter.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: