Jumat, 11 APRIL 2025 • 17:30 WIB

5 Tradisi Pemakaman Unik di Berbagai Negara, Diwarnai Tarian hingga Menyenangkan Mendiang!

Author

Pemakaman St. Louis No.1, di New Orleans, Amerika Serikat (foto: Depositphotos)

INDOZONE.ID - Pemakaman identik dengan suasana sedih, tapi, ada juga tradisi pemakaman yang punya suasana sebaliknya.

Beberapa tradisi pemakaman di dunia membuat suasana pemakaman jadi seperti pesta yang meriah, misalnya melalui tarian atau hal yang tampaknya tak biasa.

Berikut ini 5 tradisi pemakaman unik di dunia yang mungkin sulit untuk dibayangkan bahwa ini benar-benar terjadi di sebuah pemakaman.

Baca Juga: Video Ritual 'Pemakaman Langit' di Tibet: Jasad Manusia Dipotong dan Jadi Makanan Burung

1. Famadihana ‘Menari bersama orang mati’, Madagaskar

Famadihana

Ada tradisi pemakaman unik di Madagaskar yang digambarkan sebagai “Menari bersama orang mati”.

Setiap beberapa tahun, sebagian kelompok etnis di Madagaskar mempraktikkan ritual sakral Famadihana.

Mereka akan membuka makam keluarga yang telah meninggal untuk mengganti kain kafan dengan yang baru.

Setelahnya, mereka akan menari di dekat makam sambil diiringi musik. Inilah bagaimana tradisi ini dijuluki ‘Menari bersama orang mati’.

Keluarga jenazah dan para tamu juga akan minum dan berbincang-bincang sampai waktunya menguburkan kembali sisa jenazah, yaitu menjelang matahari terbenam.

Bagi masyarakat di sana, tradisi ini dipercaya akan mempercepat pembusukan sepenuhnya dan mendorong orang mati menuju akhirat.

Baca Juga: Prosesi Unik Pemakaman Romawi Kuno, Pelayat Harus Menggaruk Wajahnya sebagai Tanda Duka!

2. ‘Peti mati fantasi’ dibuat sesuai keinginan mendiang, Ghana

Fantasy Coffins

Unik lagi tradisi pemakaman yang ada di Ghana. Tradisi ini disebut ‘abebuu adekai’, yang oleh penutur berbahasa Inggris disebut fantasy coffin (peti fantasi).

Saat memakamkan jenazah, masyarakat yang mempraktikkan tradisi ini akan memakai peti mati khusus, yaitu peti mati yang dibuat sesuai dengan hal yang disukai atau menggambarkan mendiang semasa hidup.

Ya, bukan bentuk persegi panjang seperti pada umumnya, peti mati dalam tradisi ini biasanya dibentuk menjadi objek seperti bentuk pesawat terbang, bahkan, bentuk botol kaleng minuman dingin.

Hal unik tersebut konon dilakukan untuk memberi kesempatan mendiang beristirahat dengan sentuhan favorit mereka.

Dengan membuat mereka tetap bahagia di dalam kubur, dipercaya bahwa mereka akan senantiasa memberkati keluarga yang ditinggalkan.

3. Mendandani anak-anak dengan pakaian merah saat melayat, Filipina

Pakaian Merah

Filipina punya banyak tradisi pemakaman yang dilakukan masyarakatnya, beberapa mungkin mirip dengan tradisi yang ada di Indonesia.

Nah, salah satu tradisi pemakaman unik di Filipina, yaitu mereka mendandani anak-anak dengan pakaian warna merah saat menghadiri pemakaman.

Dipercaya bahwa melakukan hal itu akan mengurangi kemungkinan anak-anak melihat hantu atau bermimpi buruk. Masyarakat Indonesia juga punya kepercayaan sendiri soal hal ini, kan?

Meski begitu, hanya anak-anak yang mengenakan pakaian merah, sementara orang dewasa harus menghindari warna ini atau warna cerah.

Warna pakaian yang lazim dikenakan oleh orang dewasa saat menghadiri pemakaman di sana adalah warna hitam.

Baca Juga: Mengenal Shabti, Patung Pemakaman Simbol Pelayan pada Mesir Kuno!

4. Parade sebelum kremasi, India

Kremasi

Warna cerah juga ‘mewarnai’ suasana pemakaman di Varanasi, India. Jenazah akan didandani dengan warna-warna yang menonjolkan kebaikan orang yang telah meninggal.

Warna-warnanya tentu punya makna. Misalnya, merah melambangkan kesucian, kuning melambangkan pengetahuan, dan sebagainya.

Tradisi pemakaman di Varanasi ini sering kali melibatkan ‘parade’ Jenazah di jalanan. Selain itu, jenazah juga akan dibasahi dengan air Sungai Gangga sebelum dikremasi.

Varanasi sendiri merupakan salah satu kota tertua di India dan kota yang dianggap suci dalam agama Hindu. Banyak orang ingin meninggal dan dikremasi di kota ini.

Dipercaya, dengan meninggal dan dikremasi di kota ini, akan mendorong jiwa-jiwa mereka mencapai keselamatan dan mengakhiri siklus reinkarnasi.

5. Membuat manik-manik dari abu kremasi, Korea Selatan

Manik Manik dari Abu

Banyak orang Korea Selatan beralih ke cara baru ini untuk mengenang keluarga dan orang terkasih yang telah meninggal dunia.

Mereka menjadikan abu kremasi sebagai manik-manik yang tampak seperti perhiasan dan memajangnya di rumah.

Manik-manik tersebut biasanya ditempatkan di dalam vas kaca atau bahkan terbuka di sebuah piring, yang mana dapat menjadi pusat perhatian di dalam rumah.

Untuk menghasilkan manik-manik ini, abu kremasi akan dikompresi menggunakan teknologi khusus.

Baca Juga: #KAMUHARUSTAU: Proses Pemakaman Neanderthal Ternyata Mirip dengan Manusia Modern

Manik-manik akan dihasilkan menjadi aneka ukuran, bentuk dan warna, mulai dari merah muda atau hitam hingga biru kehijauan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Britannica