Kamis, 07 NOVEMBER 2024 • 11:52 WIB

Mengenal 8 Bentuk Kepercayaan atau Religi yang Jarang Diketahui, Ada Fetisisme Hingga Mistisisme!

Author

Ilustrasi berpegangan tangan

INDOZONE.ID - Masyarakat Nusantara telah mengenal berbagai bentuk kepercayaan sejak zaman dahulu. Kepercayaan-kepercayaan ini kemudian berkembang menjadi sistem religi yang dianut oleh sebagian besar masyarakat, dan menjadi bagian integral dari budaya mereka.

Religi, sebagai produk kebudayaan, memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, membentuk cara pandang terhadap alam semesta, kehidupan, dan hubungan antara manusia dengan kekuatan yang lebih tinggi.

Menurut I Gede A. B. Wiranata dalam bukunya Antropologi Budaya (2002), sistem religi dapat dipahami dalam perspektif Ilmu Antropologi sebagai rangkaian keyakinan terhadap kekuatan gaib atau hal-hal yang melampaui kemampuan nalar manusia.

Kekuatan tersebut bisa berasal dari Tuhan, dewa-dewa, roh, hewan, tumbuhan, hingga benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan khusus. Berdasarkan sistem religi ini, lahirlah berbagai bentuk kepercayaan yang pada umumnya dianut oleh masyarakat Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa bentuk religi yang dijelaskan dalam buku Pengantar Antropologi oleh Dr. Sugeng Pujileksono:

1. Animatisme

Animatisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda dan tumbuhan yang ada di sekitar kita memiliki jiwa atau roh. Meskipun demikian, kepercayaan ini tidak mengarah pada aktivitas pemujaan terhadap benda atau tumbuhan tertentu, melainkan dapat menjadi salah satu unsur dalam sistem religi yang lebih luas.

Baca Juga: Nilai Religi dan Sosial dalam Tradisi Manopeng Masyarakat Banyiur

2. Fetisisme

Fetisisme berasal dari kata fetish, yang berarti benda sakti atau jimat. Kepercayaan ini menganggap bahwa benda-benda tertentu memiliki kekuatan gaib yang dapat digunakan dalam ritual atau kegiatan keagamaan. Fetisisme sering kali melibatkan benda-benda seperti batu, kayu, atau benda lainnya yang diyakini memiliki kekuatan mistik untuk membantu kehidupan atau memberikan perlindungan.

3. Animisme

Animisme adalah kepercayaan terhadap makhluk halus atau roh. Penganut animisme percaya bahwa benda-benda alami seperti gunung, hutan, laut, dan gua, memiliki jiwa dan harus dihormati agar tidak mengganggu kehidupan manusia. Kepercayaan ini sangat erat kaitannya dengan pengelolaan alam dan pemeliharaan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan sekitar.

4. Dinamisme

Dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda tertentu mengandung kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Benda-benda seperti keris, batu akik, tombak, atau pedang sering dianggap memiliki kekuatan yang bisa membantu penganutnya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam hal perlindungan, kesehatan, atau keberuntungan.

Baca Juga: Mitologi Leak, Kepercayaan Animisme Terhadap Penyihir Jahat dan Cuma Bisa Dilihat Dukun

5. Totemisme

Totemisme adalah sistem kepercayaan yang menganggap bahwa hewan atau tumbuhan tertentu memiliki kekuatan gaib atau supranatural yang dapat memberikan keselamatan atau bahkan malapetaka kepada penganutnya. Sebagai contoh, dalam agama Hindu, sapi dianggap sebagai hewan suci yang harus dihormati, dan dalam berbagai kebudayaan lain, totem hewan tertentu sering menjadi simbol kekuatan atau identitas kelompok.

6. Politeisme

Politeisme adalah kepercayaan kepada banyak Tuhan atau dewa. Penganut politeisme mempercayai adanya banyak kekuatan ilahi yang dapat memengaruhi kehidupan mereka. Sebagai contoh, dalam agama Hindu, terdapat **Trimurti**, yaitu tiga dewa utama, yakni Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (pemusnah).

7. Monoteisme

Berbeda dengan politeisme, monoteisme adalah kepercayaan kepada satu Tuhan yang Maha Esa. Dalam ajaran monoteisme, Tuhan dianggap sebagai satu-satunya entitas ilahi yang mengatur segala aspek kehidupan. Contoh agama yang menganut monoteisme adalah Islam, Kristen, dan Yahudi, yang semuanya mengajarkan penyembahan terhadap Tuhan yang tunggal.

Baca Juga: Mengenal Bayu, Dewa Angin dalam Kepercayaan Hindu

8. Mistisisme

Mistisisme merujuk pada pencarian hubungan tersembunyi antara manusia dan Tuhan-Nya, yang sering kali melibatkan kekuatan luar biasa yang tidak bersumber langsung dari Tuhan. Penganut mistisisme percaya bahwa kebenaran tertinggi tentang realitas hanya bisa diperoleh melalui pengalaman spiritual atau intuitif yang melampaui kemampuan akal manusia.

Dengan berbagai bentuk religi yang ada, kepercayaan dalam masyarakat Nusantara memainkan peran penting dalam pembentukan identitas budaya, norma sosial, dan cara pandang terhadap alam semesta. Meskipun berbagai bentuk kepercayaan ini berasal dari latar belakang yang berbeda, semuanya berfungsi untuk menjelaskan hubungan manusia dengan kekuatan yang lebih tinggi dan menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Pengantar Antropologi